kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.884.000   -21.000   -1,10%
  • USD/IDR 16.700   -71,00   -0,43%
  • IDX 6.833   5,05   0,07%
  • KOMPAS100 987   -1,19   -0,12%
  • LQ45 765   1,61   0,21%
  • ISSI 218   -0,33   -0,15%
  • IDX30 397   1,17   0,30%
  • IDXHIDIV20 467   0,48   0,10%
  • IDX80 112   0,13   0,12%
  • IDXV30 114   0,08   0,07%
  • IDXQ30 129   0,38   0,29%

Perang Kilat: Alibaba & JD.com Bakar Duit Demi Kirim Barang 30 Menit


Selasa, 13 Mei 2025 / 06:20 WIB
Perang Kilat: Alibaba & JD.com Bakar Duit Demi Kirim Barang 30 Menit
ILUSTRASI. Dua raksasa e-commerce China, Alibaba dan JD.com, membuka front baru dalam persaingan sengit memperebutkan pangsa pasar. REUTERS/Aly Song/File Photo


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - SHANGHAI. Dua raksasa e-commerce China, Alibaba dan JD.com, membuka front baru dalam persaingan sengit memperebutkan pangsa pasar.

Tahun ini, keduanya gencar berekspansi ke segmen instant retail, layanan belanja dengan pengiriman super cepat dalam 30 hingga 60 menit.

Strategi ini akan menjadi sorotan investor saat JD.com merilis laporan keuangan kuartalan pada Selasa (13/5) dan Alibaba pada Kamis (15/5).

Baca Juga: Alibaba Tetapkan Standar Baru AI Lewat Peluncuran Qwen3

Di tengah penetrasi pasar yang nyaris jenuh dan tekanan harga akibat perlambatan konsumsi, keduanya kini berjudi pada kecepatan demi pertumbuhan.

Namun, langkah agresif ini datang dengan harga mahal. JD.com dan aplikasi pengantaran makanan milik Alibaba, Ele.me, masing-masing menjanjikan subsidi senilai 10 miliar yuan (sekitar Rp22 triliun) untuk menarik konsumen.

JD Takeaway menargetkan menggelontorkan dana itu dalam setahun, sedangkan Ele.me belum menyebutkan tenggat waktu.

“Kompetisi begitu ketat, tidak banyak peluang pertumbuhan baru, jadi semua pemain mulai menyerbu wilayah pesaingnya. Instant retail adalah contoh teranyar,” ujar Jason Yu, General Manager CTR Market Research.

Langkah JD.com terbilang reaktif. Meituan, pemimpin pasar pengantaran makanan di China, telah memperluas platform belanja cepatnya yang kini bisa mengantar produk non-makanan dalam 30 menit.

Merespons ancaman itu, JD.com pun resmi masuk ke layanan pengantaran makanan sejak Februari.

“Dulu orang beli iPhone ke JD dan datang hari yang sama. Kini Meituan bisa kirim iPhone dalam 30 menit. Itu ancaman langsung,” kata Yu.

Baca Juga: JD.com Siapkan Dana Jumbo US$27 Miliar Bantu Eksportir China Jualan di Dalam Negeri

Alibaba pun tak tinggal diam. Pada akhir April, raksasa ini memperluas portal belanja cepat di aplikasi Taobao.

Lewat integrasi dengan Ele.me, pengguna bisa memesan makanan, kopi, boba, hingga makanan hewan dan pakaian semuanya dengan pengiriman instan.

Meski margin tipis dan belanja subsidi mahal, para konsumen justru diuntungkan. JD Takeaway memberikan diskon hingga 20 yuan per hari untuk pembelian dari restoran seperti McDonald's dan Haidilao.

Di Taobao, diskon 11 yuan bisa dinikmati untuk transaksi minimal 15 yuan.

“Saya beli coconut latte di JD Takeaway cuma 5,9 yuan. Kurirnya bilang dia dibayar 4 yuan per pesanan, artinya JD membelikan saya kopi!” ujar Liu Qi (24), pemilik UMKM di Tianjin.

Beberapa hari kemudian, ia beli kopi di Taobao hanya 3,9 yuan. “Lebih murah 2 yuan dari JD!” katanya heran.

Baca Juga: Alibaba Cloud Perkuat Fungsi AI dengan Inovasi Terbaru bagi Pelanggan Internasional

Perang Uang Tunai

Meski mahal, ketiga raksasa punya “amunisi” besar. Menurut data Morningstar per 31 Desember, posisi kas bersih Alibaba, JD.com, dan Meituan masing-masing mencapai 400 miliar, 144 miliar, dan 110 miliar yuan.

Keunggulan logistik juga jadi senjata. Baik Alibaba maupun JD.com sudah memiliki armada kurir sendiri, mengurangi biaya tambahan yang akan dibutuhkan pemain baru seperti PDD Holdings (pemilik Temu) jika ingin masuk ke pasar ini.

Analis independen Liu Xingliang mengatakan, Alibaba dan JD memanfaatkan kebutuhan tinggi akan makanan dan minuman untuk mendorong transaksi barang lain seperti pakaian dan elektronik yang lebih jarang tapi punya margin lebih besar.

“Bagi JD.com, ekspansi ke instant retail sangat penting karena bisnis utamanya kini sudah mentok,” ujarnya. “Mereka harus cari pasar baru untuk bertahan.”

Selanjutnya: Dolar Amerika Kian Perkasa, Mata Uang Asia Merana, Kecuali China

Menarik Dibaca: 6 Efek Samping Perawatan Smoothing untuk Rambut, Bisa Beruban



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×