kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.896.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.814   -35,00   -0,21%
  • IDX 6.455   86,64   1,36%
  • KOMPAS100 926   3,61   0,39%
  • LQ45 726   2,36   0,33%
  • ISSI 202   4,00   2,02%
  • IDX30 379   0,72   0,19%
  • IDXHIDIV20 461   2,70   0,59%
  • IDX80 105   0,34   0,33%
  • IDXV30 112   1,12   1,01%
  • IDXQ30 124   0,34   0,28%

Percepat Pembangunan Kapal Perang, Korsel Teken Kerjasama dengan Produsen Kapal AS


Rabu, 09 April 2025 / 13:26 WIB
Percepat Pembangunan Kapal Perang, Korsel Teken Kerjasama dengan Produsen Kapal AS
ILUSTRASI. Kapal Destroyer Chungmugong Yi Sun-shin, salah satu kapal yang dikirimkan Korea Selatan dalam latihan gabungan RIMPAC yang dipimpin oleh AS.


Sumber: CNN | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  SEOUL. Produsen kapal perang terbesar di Amerika Serikat, Huntington Ingalls Industries (HII), menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Hyundai Heavy Industries dari Korea Selatan. 

Kesepakatan ini diharapkan dapat mempercepat pembangunan kapal perang guna mempersempit kesenjangan antara Angkatan Laut AS dan China.

Penandatanganan kesepakatan dilakukan pada Senin (8/4) dalam pameran pertahanan Sea Air Space 2025 di Maryland. 

Baca Juga: China Bangun Reaktor Nuklir untuk Operasikan Kapal Induk, Angkatan Laut AS Waspada!

Wakil Presiden Eksekutif HII, Brian Blanchette, menegaskan bahwa kerja sama ini bertujuan untuk memperluas kapasitas pembuatan kapal AS dalam mendukung keamanan nasional.

"Dengan bekerja sama dengan sekutu pembuat kapal dan berbagi praktik terbaik, kami yakin kesepakatan ini dapat mempercepat pengiriman kapal berkualitas," ujar Blanchette.

Dalam pernyataannya, Hyundai Heavy Industries menekankan bahwa kedua perusahaan memiliki pengalaman dalam membangun kapal perusak Aegis, yang menjadi tulang punggung armada AS dan Korea Selatan. Kapal ini memiliki kemampuan pertahanan terhadap ancaman rudal, termasuk rudal balistik dari China dan Korea Utara.

Para analis menilai kerja sama ini penting karena dapat meningkatkan produksi kapal perang AS yang saat ini tertinggal dari China. 

Baca Juga: Korea Utara Bangun Kapal Perang Terbesar dari yang Pernah Ada, Ini Kemampuannya

Galangan kapal China mampu membangun kapal perang dengan sangat cepat, sementara AS menghadapi keterbatasan kapasitas produksi dan kekurangan tenaga kerja.

Analis pertahanan Carl Schuster menyebut kesepakatan ini sebagai langkah awal untuk mengatasi keterbatasan kapasitas pembuatan kapal di AS. 

Meskipun hukum AS belum memungkinkan galangan kapal asing membangun kapal perusak sepenuhnya untuk Angkatan Laut AS, MoU ini tetap memberikan manfaat, terutama dalam perbaikan dan perawatan kapal.

Baca Juga: AS Sebut Korea Utara Lebih Siap Berperang dari Negara Tetangganya

Saat ini, AS menghadapi tunggakan perawatan kapal selama 36 bulan. Galangan kapal Korea Selatan sebelumnya telah berhasil menyelesaikan perbaikan kapal pasokan AS dalam waktu tujuh bulan, yang dianggap sebagai pencapaian penting dalam meningkatkan kesiapan operasional.

Selain itu, Hyundai Heavy Industries berencana melatih pekerja galangan kapal AS untuk meningkatkan kapasitas produksi. Jika kerja sama ini berkembang hingga memungkinkan pembangunan kapal perusak di Korea Selatan, produksi kapal perang AS dapat meningkat signifikan. 

Hyundai Heavy Industries menyatakan mampu membangun lima kapal perusak Aegis per tahun, sementara galangan kapal AS hanya mampu memproduksi dua kapal atau kurang dalam periode yang sama.

Baca Juga: AS Bakal Kerahkan B-52 dan Kapal Perang ke Timur Tengah saat Regional Memanas

Kesepakatan ini mengikuti investasi Hanwha Ocean dari Korea Selatan tahun lalu dalam industri galangan kapal AS melalui akuisisi Philly Shipyard. 

Kerja sama ini dinilai dapat memperkuat keamanan nasional kedua negara dan mempercepat pertumbuhan armada Angkatan Laut AS.

Selanjutnya: BNI Dan BRI Belum Mampu Rebound di Perdagangan Sesi I, Rabu (9/4)

Menarik Dibaca: Promo Regal Kaleng Diskon Rp 13.000 di Alfamart, Promo Edisi Lebaran Segera Berakhir



TERBARU

[X]
×