Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - Nasdaq berencana memperkenalkan perdagangan 24 jam di bursa utamanya di New York guna memanfaatkan meningkatnya permintaan global terhadap ekuitas Amerika Serikat (AS), menurut seorang eksekutif senior dalam unggahan media sosial pada Jumat (7/3).
Permintaan internasional terhadap pasar ekuitas AS yang menguntungkan telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir, didorong oleh partisipasi ritel yang lebih besar, meningkatnya literasi keuangan, serta akses yang lebih mudah melalui platform perdagangan digital.
Baca Juga: Wall Street Dibuka Turun Jumat (7/3), Data Ketenagakerjaan AS Mengecewakan
Operator bursa ini telah memulai diskusi dengan regulator dan berencana meluncurkan perdagangan 24 jam pada paruh kedua tahun 2026, tulis Presiden Nasdaq, Tal Cohen, dalam unggahan di LinkedIn.
Daya tarik pasar keuangan AS—yang didukung oleh kedalaman, likuiditas tinggi, dan regulasi yang kuat—telah mendorong bursa dan perusahaan keuangan untuk mencari cara memperluas akses, terutama dengan memperpanjang jam perdagangan.
Model perdagangan non-stop ini memungkinkan bursa untuk menjangkau investor global di berbagai zona waktu, meningkatkan volume perdagangan, serta memperbaiki likuiditas pasar.
Baca Juga: Wall Street Turun, Nasdaq Konfirmasi Koreksi di Tengah Ketidakpastian Tarif Dagang AS
Saat ini, permintaan global terhadap perdagangan AS sebagian besar dilayani oleh platform perdagangan alternatif.
"Pertumbuhan permintaan investor global terhadap ekuitas AS menempatkan kita pada momen krusial untuk memperluas akses, meningkatkan peluang membangun kekayaan, dan mendefinisikan ulang cara pasar beroperasi," kata Cohen.
Nasdaq mengikuti langkah pesaingnya seperti Cboe Global Markets dan Intercontinental Exchange (ICE), operator New York Stock Exchange, yang juga berencana memperpanjang jam perdagangan mereka.
Pada Februari, Cboe mengumumkan rencananya untuk memperluas perdagangan ekuitas AS ke format 24 jam selama lima hari dalam seminggu.
Sementara ICE saat ini sedang mengajukan persetujuan regulasi untuk memperpanjang jam operasionalnya.
Baca Juga: S&P 500 dan Nasdaq Ditutup Nyaris Stagnan, Investor Menanti Laporan Nvidia
Nasdaq belum memberikan komentar terkait apakah mereka telah mengajukan permohonan persetujuan kepada Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC).
Saat ini, beberapa perusahaan pialang seperti Charles Schwab dan Robinhood—favorit investor ritel—sudah menawarkan perdagangan terbatas selama 24 jam di platform mereka.