Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - HANOI. Produk domestik bruto (PDB) Vietnam pada kuartal pertama 2024 tumbuh 5,66% dari tahun sebelumnya. Di topang oleh meningkatnya kinerja ekspor, meskipun biaya pengiriman lebih tinggi karena gejolak di Laut Merah.
Pertumbuhan ekonomi pada triwulan Januari-Maret lebih cepat dibandingkan pertumbuhan ekonomi pada periode yang sama tahun lalu sebesar 3,41%.
Namun lebih lambat dibandingkan pertumbuhan triwulan IV sebesar 6,72%. Angka kuartal pertama umumnya lebih rendah karena libur festival.
Baca Juga: Vietnam Reports Q1 GDP Growth of 5.66%
Negara di Asia Tenggara ini, yang merupakan pusat manufaktur regional dan eksportir utama ponsel pintar, elektronik, dan garmen, sedang berupaya untuk meningkatkan aktivitas bisnisnya setelah gagal mencapai target pertumbuhan tahun lalu karena lemahnya permintaan global dan kekurangan pasokan listrik dalam waktu singkat. Vietnam telah menetapkan target pertumbuhan PDB sebesar 6,0%-6,5% tahun ini.
“Sektor manufaktur dan konstruksi tumbuh 6,28%, sedangkan sektor jasa tumbuh 6,12% pada kuartal tersebut dibandingkan tahun sebelumnya,” Kantor Statistik Umum (GSO) mengatakan dalam sebuah laporan, Jumat (29/3).
Ekspor barang dari Vietnam meningkat tajam pada kuartal ini, meskipun terdapat gangguan pada pengiriman melalui Laut Merah yang disebabkan oleh serangan Houthi, yang menurut perkiraan resmi, mengakibatkan peningkatan biaya kargo dari negara tersebut sebesar 55%-73%.
Ekspor barang pada kuartal ini tumbuh 17% dari tahun sebelumnya menjadi US$93,06 miliar. Sementara impor naik 13,9% menjadi US$84,98 miliar, sehingga menghasilkan surplus perdagangan sebesar US$8,08 miliar.
Baca Juga: RI - Vietnam Jajaki Kerja Sama Agrikultur dan Akuakultur
Pengiriman barang elektronik naik 30% dari tahun sebelumnya, sementara ekspor ponsel pintar meningkat 10% dan garmen 7,9%, menurut GSO.
Produksi industri pada kuartal tersebut naik 5,7% dari tahun sebelumnya. GSO menambahkan bahwa harga konsumen pada bulan Maret naik 3,97% dari tahun sebelumnya dan penjualan ritel pada periode Januari-Maret naik 8,2%.
Perdana Menteri Pham Minh Chinh pekan lalu meyakinkan investor asing bahwa pabrik-pabrik mereka tidak akan mengulangi kekurangan listrik seperti tahun lalu, karena negara tersebut meningkatkan impor batu bara.
Output listrik Vietnam pada kuartal pertama tumbuh 11,4% dari tahun sebelumnya menjadi 65,5 miliar kWh, menurut GSO.