Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kelompok peretas terkenal, Anonymous, kembali menjadi sorotan setelah melancarkan kritik tajam terhadap Presiden AS ke-47, Donald Trump.
Dalam beberapa hari terakhir, Anonymous aktif memposting pernyataan keras di platform media sosial X (dulu Twitter), menyusul gelombang kerusuhan yang mengguncang kota Los Angeles.
Kerusuhan di Los Angeles: Respons atas Penindakan Imigran Ilegal
Ketegangan meningkat di California setelah pihak kepolisian memperketat operasi terhadap imigran gelap. Kerusuhan pecah di sejumlah titik di Los Angeles, menyebabkan lebih dari 40 orang ditangkap.
Baca Juga: Trump Terpeleset di Tangga Air Force One, Netizen Ingatkan Sindirannya untuk Biden
Bentrokan antara warga dan aparat berubah menjadi kekerasan, dengan laporan bahwa seorang jurnalis dan fotografer asal Inggris tertembak peluru karet.
Mengutip ladbible, Anonymous menuduh pemerintahan Trump sengaja memprovokasi kekacauan di California. "Trump secara sengaja menciptakan kekacauan," tulis akun resmi kelompok tersebut dalam salah satu unggahannya.
She was such a liar... oh wait... pic.twitter.com/3gDISw99ZV — Anonymous (@YourAnonNews) June 9, 2025
Trump Klaim Kesuksesan Kirim Garda Nasional
Presiden Trump, melalui platform Truth Social, membela keputusannya mengerahkan Garda Nasional ke Los Angeles. Dalam pernyataannya, ia menulis:
"Kami membuat keputusan besar dengan mengirimkan Garda Nasional untuk menangani kerusuhan yang dipicu kekerasan di California. Jika tidak dilakukan, Los Angeles akan hancur total. Gubernur yang sangat tidak kompeten, Gavin ‘Newscum’, dan Wali Kota Karen Bass, seharusnya berterima kasih."
Trump juga menuduh pihak otoritas setempat menyebarkan kebohongan kepada warga, dan kembali menyerukan slogan "Make America Great Again".
Baca Juga: Ayah Elon Musk Akhirnya Bersuara Soal Perseteruan Anaknya dengan Donald Trump
Aksi Anonymous: Meme, Artikel, dan Peringatan Digital
Sebagai respons, Anonymous mengunggah tangkapan layar dari berbagai artikel media yang mendukung klaim mereka, termasuk dari publikasi The Hill. Salah satu unggahan menyindir Wakil Presiden Kamala Harris terkait pernyataannya tentang kemungkinan Trump menggunakan tentara melawan warga.
Mereka juga menyebarkan video yang menampilkan petugas LAPD yang tampak sedang membekuk warga sipil tanpa alasan jelas. Video itu diberi keterangan: “LAPD saat mereka pikir tidak ada yang melihat.”
LAPD when they think no one is looking pic.twitter.com/v4V1YErleN — Anonymous (@YourAnonNews) June 9, 2025
Tuduhan Lama: Kolusi, Elon Musk, dan Ancaman Terhadap Demokrasi
Ini bukan pertama kalinya Anonymous memperingatkan publik terkait Donald Trump. Pada Maret 2024, kelompok tersebut merilis video yang menuduh Trump terlibat dalam kolusi global, menyebut adanya komunikasi "akrab" antara Trump, Elon Musk, dan aktor-aktor kekuatan dunia terkait Ukraina dan kebijakan luar negeri.
Mereka juga mengkritik penunjukan Elon Musk sebagai kepala "Departemen Efisiensi Pemerintahan", yang saat itu disebut telah memotong berbagai program publik demi konsolidasi kekuasaan.
“Tak seorang pun memilih Elon melalui surat suara,” kata Anonymous dalam video itu, memperingatkan rakyat Amerika agar waspada terhadap ancaman terhadap kebebasan sipil.