Reporter: Dyah Megasari, Bloomberg |
MELBOURNE. Qantas Airways Ltd, bakal lebih agresif melebarkan sayap ekspansi. Hal tersebut dilakukan dengan pertimbangan, tahun lalu saham Qantas mendapat gelar saham yang memiliki performa terburuk di antara 29 saham perusahaan penerbangan di dunia.
Chief Executive Officer, Alan Joyce telah membentuk satuan tugas (satgas) yang terdiri dari 20 orang. Satgas ini bakal bekerja dengan melihat semua pilihan dan peluang Qantas dalam bisnis internasional. "Tujuannya adalah menjaga pangsa pasar," ujar Alan.
Salah satu upaya melebarkan ekspansi adalah dengan membuka rute penerbangan baru. "Pesawat hemat bahan bakar lebih, termasuk di-order Airbus SAS A380, akan mendukung rute baru," kata Joyc. Aliansi usaha Virgin Blue dengan Etihad Airways dapat membantu mewujudkan keinginan Qantas dalam mengontrol biaya pengeluaran sebagai maskapai penerbangan terbesar di Australia.
"Mereka punya pilihan yang sangat terbatas, Australia memiliki pasar kecil dari 22 juta orang," kata Peter Harbison, Managing Director Konsultan Pusat industri Penerbangan Asia Pasifik yang berbasis di Sydney untuk. Ia mengatakan, kunci utama Qantas adalah harus membangun hubungan dengan operator lain.
Penerbangan jarak jauh Qantas turun 8% pada pertengahan tahun lalu. Pangsa pasar Qantas pun tergerus hingga tersisa 20%. Angka yang lebih rendah ketimbang beberapa tahun sebelumnya yaitu di 35%.