kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.596.000   -9.000   -0,35%
  • USD/IDR 16.804   34,00   0,20%
  • IDX 8.603   64,96   0,76%
  • KOMPAS100 1.193   11,73   0,99%
  • LQ45 850   4,71   0,56%
  • ISSI 307   2,52   0,83%
  • IDX30 439   2,50   0,57%
  • IDXHIDIV20 513   1,82   0,36%
  • IDX80 133   1,13   0,86%
  • IDXV30 138   0,86   0,63%
  • IDXQ30 141   0,47   0,34%

Peringatan Keras Beijing: Pasukan Udara, Laut, dan Roket China Bergerak di Taiwan


Senin, 29 Desember 2025 / 09:35 WIB
Peringatan Keras Beijing: Pasukan Udara, Laut, dan Roket China Bergerak di Taiwan
ILUSTRASI. Militer China pada Senin (29/12/2025) menyatakan telah mengerahkan pasukan udara, angkatan laut, dan unit roket untuk menggelar latihan militer gabungan di sekitar Taiwan. (Dado Ruvic/Illustration/REUTERS)


Sumber: Associate Press | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - Militer China pada Senin (29/12/2025) menyatakan telah mengerahkan pasukan udara, angkatan laut, dan unit roket untuk menggelar latihan militer gabungan di sekitar Taiwan. Langkah ini disebut sebagai “peringatan keras” terhadap kekuatan separatis dan “campur tangan eksternal.”

Melansir AP, latihan tersebut digelar setelah Beijing menyampaikan kemarahan atas penjualan senjata Amerika Serikat ke Taiwan serta pernyataan Perdana Menteri Jepang, Sanae Takaichi, yang mengatakan bahwa militer Jepang dapat terlibat jika China mengambil tindakan terhadap Taiwan. 

Taiwan merupakan pulau dengan pemerintahan sendiri yang oleh ekonomi terbesar kedua dunia itu diklaim harus berada di bawah kekuasaan China. Meski demikian, militer China tidak menyebut Jepang secara langsung dalam pernyataan resminya pada Senin pagi.

China dan Taiwan telah diperintah secara terpisah sejak 1949, ketika perang saudara membawa Partai Komunis berkuasa di Beijing. Pasukan Partai Nasionalis yang kalah melarikan diri ke Taiwan. Sejak saat itu, pulau tersebut menjalankan pemerintahan sendiri, meskipun pemerintah China daratan tetap mengklaimnya sebagai wilayah kedaulatan.

Baca Juga: Baht Thailand Lesu, Won Korea Menguat di Tengah Beragamnya Pergerakan Mata Uang Asia

Juru bicara Komando Teater Timur Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA), Kolonel Senior Shi Yi, mengatakan latihan yang diberi sandi “Justice Mission 2025” akan berlangsung di Selat Taiwan serta wilayah di utara, barat daya, tenggara, dan timur pulau tersebut. Latihan ini akan berfokus pada patroli kesiapsiagaan tempur laut-udara, “perebutan keunggulan komprehensif secara bersama,” blokade terhadap pelabuhan-pelabuhan penting, serta upaya penangkalan di luar rantai pulau.

“Ini adalah peringatan keras terhadap kekuatan separatis ‘kemerdekaan Taiwan’ dan merupakan tindakan yang sah serta diperlukan untuk menjaga kedaulatan dan persatuan nasional China,” kata Komando tersebut dalam pernyataan yang dirilis melalui WeChat.

Tonton: Siap Perang dengan China, Taiwan Borong Senjata AS Rp 184 Triliun

Pekan lalu, Beijing juga menjatuhkan sanksi terhadap 20 perusahaan pertahanan Amerika Serikat dan 10 eksekutifnya, hanya sepekan setelah Washington mengumumkan penjualan senjata skala besar ke Taiwan senilai lebih dari US$ 10 miliar. Jika disetujui Kongres AS, paket tersebut akan menjadi penjualan senjata terbesar AS ke Taiwan sepanjang sejarah.

Kesimpulan 

Latihan militer besar-besaran China di sekitar Taiwan menegaskan meningkatnya ketegangan geopolitik di kawasan Asia Timur, terutama di tengah hubungan yang memanas antara Beijing, Washington, dan Tokyo. Dengan mengerahkan kekuatan udara, laut, dan roket secara bersamaan, China mengirim sinyal keras bahwa isu Taiwan merupakan garis merah strategis yang tidak bisa ditawar, sekaligus peringatan langsung bagi negara-negara yang dianggap ikut campur dalam konflik tersebut.

Selanjutnya: Baht Thailand Lesu, Won Korea Menguat di Tengah Beragamnya Pergerakan Mata Uang Asia

Menarik Dibaca: Cuma 29 Desember! Promo CGV Beli 1 Gratis 1 Tiket Online untuk Nonton Film Apa Saja




TERBARU

[X]
×