Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - Penulis buku Rich Dad Poor Dad, Robert Kiyosaki, telah mengeluarkan peringatan baru tentang potensi krisis perbankan, perang, dan mata uang digital bank sentral (central bank digital currency/CBDC).
Informasi saja, Rich Dad Poor Dad adalah buku tahun 1997 yang ditulis bersama oleh Kiyosaki dan Sharon Lechter. Buku ini telah berada di Daftar Buku Terlaris New York Times selama lebih dari enam tahun. Lebih dari 32 juta eksemplar buku tersebut telah terjual dalam lebih dari 51 bahasa di lebih dari 109 negara.
Mengutip Bitcoin.com, Kiyosaki memperingatkan investor agar berhati-hati terkait krisis perbankan yang semakin parah dan ancaman perang yang besar.
"Tolong hati-hati. Krisis perbankan semakin parah. Ancaman perang semakin besar. Bank sentral akan mendorong CBDC, Mata Uang Digital Bank Sentral, untuk memata-matai kita," kata Kiyosaki di platform media sosial X pada hari Minggu (25/2/2024).
Dia menambahkan, “Saya membeli lebih banyak bitcoin dan koin perak. Tawaran perak terbesar. Saya akan menggunakan perak sebagai uang, bukan dolar AS palsu.”
Setelah Silicon Valley Bank dan Signature Bank bangkrut pada bulan Maret tahun lalu, Kiyosaki memperingatkan akan memburuknya krisis keuangan global, dengan adanya “penipuan, pengkhianatan, dan kolusi” di bank, Wall Street, dan pemerintah.
Baca Juga: Harga Bitcoin Telah Mencetak Rekor Baru, Tembus US$ 57.000 di Pasar Asia
“Semakin banyak kartu domino yang berjatuhan. Kehancuran dan krisis baru saja dimulai. Beli lebih banyak emas, perak, bitcoin. Hati-hati di jalan," demikian peringatan Kiyosaki.
Dia kemudian memperkirakan akan ada lebih banyak bank yang bangkrut. Pada bulan November tahun lalu, dia mengatakan keruntuhan pasar besar-besaran akan terjadi dan memperingatkan kemungkinan terjadinya Depresi Besar berikutnya dan perang.
Banyak orang yang menyuarakan kekhawatirannya tentang mata uang digital bank sentral. Kandidat presiden dan mantan Presiden AS Donald Trump telah berjanji untuk menghentikan Federal Reserve menciptakan dolar digital jika terpilih.
Kiyosaki telah lama menjadi pendukung emas, perak, dan bitcoin. Namun, dalam prediksinya baru-baru ini, dia memperingatkan bahwa emas bisa jatuh di bawah US$ 1.200. Sementara perak dan bitcoin akan melonjak.
Penulis terkenal ini telah lama menganjurkan perak sebagai investasi berharga, dan secara konsisten menyebutnya sebagai barang murah.
Mengutip Medium.com, pernyataan Kiyosaki tentang perak mungkin mengejutkan sebagian besar orang, mengingat perak tidak pernah memberikan aliran pendapatan pasif. Kiyosaki terkenal karena mendorong dan memperkuat investasi pendapatan pasif untuk jangka panjang, (terutama real estat).
Baca Juga: Robert Kiyosaki Bocorkan Cara Menghilangkan Rasa Malas sehingga Bisa Jadi Miliarder
Namun, kini Kiyosaki mengakui bahwa dia menemukan nilai lebih pada logam mulia, khususnya perak, di atas real estat.
Mengapa? Kiyosaki membela posisinya dengan mencatat bahwa ada nilai intrinsik yang dapat ditemukan terkait dengan logam mulia seperti emas dan perak.
Tidak hanya itu, ada juga potensi logam tersebut untuk pada akhirnya meroket nilainya secara signifikan di tahun-tahun mendatang.
Dia menganggap mata uang fiat, seperti dolar AS, sebagai “uang palsu”, sedangkan emas dan perak adalah “uang Tuhan” dan bitcoin adalah “uang rakyat.”
Pekan lalu, dia memperkirakan bahwa BTC akan mencapai US$ 100.000 pada bulan Juni, dan menyarankan investor untuk mewaspadai halving Bitcoin yang akan datang.