Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana
KONTAN.CO.ID - BEIJING. Saat daya beli di China menurun, sejumlah perusahaan barang mewah mulai melirik Thailand sebagai destinasi baru. Jumlah orang kaya di Thailand yang bertambah menjadi pasar baru bagi peritel mewah ini.
Pendorongnya berasal dari kenaikan jumlah kunjungan wisatawan serta naiknya nilai kekayaan warga lokal. Berdasarkan data Luxurynsight, dari 26 pembukaan toko merek barang mewah di Asia Tenggara, 11 toko di antaranya dibuka di Thailand.
Baca Juga: Pendiri Oracle, Larry Ellison Beli Properti Seharga Rp 3,3 Triliun di London
Saat daya beli di China menurun, sejumlah perusahaan barang mewah mulai melirik Thailand sebagai destinasi baru. Jumlah orang kaya di Thailand yang bertambah menjadi pasar baru bagi peritel mewah ini.
Pendorongnya berasal dari kenaikan jumlah kunjungan wisatawan serta naiknya nilai kekayaan warga lokal. Berdasarkan data Luxurynsight, dari 26 pembukaan toko merek barang mewah di Asia Tenggara, 11 toko di antaranya dibuka di Thailand.
Di dekat pusat perbelanjaan mewah dan hotel bintang lima di Bangkok Thailand, gerai Christian Dior Gold House terlihat terang dibanding kebanyakan toko lain. Toko yang dihiasi eksterior satu juta ubin mosaik emas buatan tangan ini mulai dibuka di Bangkok Desember 2024.
Penjualan merek mewah di China yang tengah merosot membuat beberapa merek eksklusif di dunia mengalihkan perhatian ke Thailand. Wanita yang membawa tas Hermes dan mobil mewah kini jadi hal biasa di Bangkok.
Baca Juga: Mobil Listrik Dapat Insentif Pajak, Harga Ioniq 5-Air Ev-Binguo Diskon Rp 75 Juta
"Thailand telah muncul sebagai pusat kemewahan penting," kata Jonathan Siboni, Kepala Eksekutif Luxurynsight. Ini didorong konsumen lokal, wisatawan dari negara tetangga dan sekitarnya.
Menurut data perusahaan konsultan asal Paris tersebut, dari 26 pembukaan toko merek mewah di Asia Tenggara, Thailand menyumbang 11 toko selama 12 bulan terakhir. Peluncuran toko mewah di Thailand naik 124% pada 2024, sementara di China naik 30%.
Siam Piwat, perusahaan ritel pengelola beberapa pusat perbelanjaan paling terkenal di Bangkok, mengatakan, penjualan produk mewah seperti parfum dan tas meningkat empat kali lipat selama empat tahun terakhir.
Tak hanya itu, beberapa merek mewah seperti Porsche AG juga bekerjasama dengan real estat lokal untuk membangun kondominium desainer. Sementara Aman, operator hotel termahal di dunia, membuka kompleks hotel dan perumahan pertama di Thailand.
Pada 2027, menurut data yang dikumpulkan Kepala Riset Kawasan Asia-Pasifik Knight Frank LLP Christine Li, Asia Tenggara akan memiliki 1,4 juta individu dengan kekayaan bersih US$ 1 juta. Angka ini naik dari tahun 2022 sebanyak 890.000.
Baca Juga: 9 Tanda Seseorang Tumbuh di Keluarga Kelas Menengah ke Bawah, Anda Termasuk?
"Thailand kian menonjol karena memiliki destinasi mewah, didorong sektor pariwisata dan jasa," kata Kevalin Wangpichayasuk, Wakil Direktur Ppelaksana Kasikorn Research Center. Faktor lain adalah, kebijakan Thailand mengubah aturan visa, yang mengizinkan izin tinggal bagi para profesional ahli, investor dan orang asing kaya lebih panjang.
Lokasi Bangkok yang dapat ditempuh kurang dari empat jam penerbangan dari hampir semua tempat di Asia Tenggara membuat jumlah wisatawan tumbuh pesat. Di 2024, lebih dari 10 juta orang telah mengunjungi Thailand, naik 8,5% dari tahun sebelumnya.
Peluang tersebut dimanfaatkan banyak peritel mewah seperti LVMH. Apalagi tingkat belanja di China tengah lesu. Kering SA dan Grup Burberry Plc harus mematok diskon 50% untuk menghabiskan stok di China.
Di Thailand, tanpa diskon pun barang laku keras. Central Department Store yakin bisa mencatat kenaikan penjualan 30% tahun ini. "Potensi pasar barang mewah Thailand menjanjikan," kata CEO Central Department Store Natira Boonsri, dikutip Bloomberg.
Baca Juga: Penjualan Richemont Mulai Naik Selama Musim Liburan