Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - WARSAWA. Sebuah pesawat yang membawa pasukan AS mendarat di Polandia pada Minggu (6/2), menurut seorang saksi mata kepada Reuters, ketika Washington memperkuat pasukan NATO di Eropa Timur di tengah peningkatan militer Rusia di perbatasan Ukraina.
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden pada Rabu (2/2) memerintahkan hampir 3.000 tentara tambahan ke Polandia dan Rumania, saat Washington bergerak untuk meyakinkan sekutu NATO yang gelisah.
Departemen Pertahanan AS alias Pentagon mengatakan, sekitar 1.700 tentara terutama dari Divisi Lintas Udara ke-82 akan Washington kerahkan dari Fort Bragg, Carolina Utara, ke Polandia.
Kedatangan pesawat C-17 pada Minggu (6/2) menyusul sebuah pesawat yang membawa Komandan Jendral Divisi Lintas Udara ke-82 Mayor Jenderal Angkatan Darat AS Christopher Donahue, yang mendarat pada Sabtu (5/2) di Bandara Rzeszow-Jasionka.
Dan, beberapa pesawat dengan peralatan militer AS dan sebuah pesawat "kelompok pertama".
Baca Juga: Gambar Satelit: Ada Pengerahan Pasukan ke Perbatasan Belarusia dengan Ukraina
Tidak segera jelas, berapa banyak tentara yang tiba. Tapi, sebuah pesawat C-17 "dirancang untuk menerjunkan 102 pasukan terjun payung dan peralatan mereka", menurut situs Angkatan Udara AS.
“Kontribusi nasional kami di Polandia menunjukkan solidaritas kami dengan semua sekutu kami di Eropa, dan jelas selama periode ketidakpastian ini kami tahu bahwa kami lebih kuat bersama-sama,” kata Donahue, Minggu (6/2), seperti dilansir Reuters.
Menteri Pertahanan Polandia Mariusz Blaszczak mengatakan beberapa menit setelah pesawat mendarat, itu adalah kelompok pertama tentara Amerika "dari unit elit".
"Lebih banyak pesawat akan mendarat dalam beberapa jam mendatang. Para prajurit akan beroperasi di bagian tenggara negara kami," ungkapnya, seperti dikutip Reuters.
Rusia telah membantah rencana untuk menyerang Ukraina tetapi telah mengerahkan lebih dari 100.000 tentara di dekat perbatasan dan siap mengambil tindakan militer jika tuntutannya tidak dipenuhi, termasuk janji NATO untuk tidak pernah mengakui Ukraina.