Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Tri Adi
Jumlah gerai Subway yang berjibun lantaran Buck dan rekan bisnisnya Da Luca membuka peluang lebih luas kepada para pengusaha pemula. Bahkan biaya yang dikenakan untuk membuka gerai terjangkau. Perusahaan ini mengenakan biaya awal waralaba Subway senilai US$ 15.000 per unit. Sehingga total investasi yang harus dikeluarkan pengusaha sekitar US$ 105.800 hingga US$ 393.600 per unit.
Kunci sukses lain bagi Buck adalah memegang prinsip KISS (Keep It Simple Stupid). Sebuah sistem waralaba yang memungkinkan pemilik menempel dan merajut bisnis. Terwaralaba Subway yang sukses misalnya mampu memberikan pengalaman agar lebih optimal. Bahkan sistem waralaba Subway ini berkontribusi 42% terhadap total penjualan sandwich Subway dari seluruh penjualan ritel.
Untuk mengembangkan bisnis dan agar tidak ditinggal konsumen, Subway meningkatkan penjualan lewat online. Buck pun mengakuisisi tim teknologi digital dan aset dari Avanti Commerce pada akhir 2016. Avanti Commerce merupakan platform perdagangan online penyedia solusi yang bekerjasama dengan Subway sejak 2011.
Tim baru ini akan berdedikasi untuk perluasan dan kustomisasi e-commerce dan omni-channel platform untuk rantai penjualan sandwich. Akuisisi ini memperkuat komitmen perusahaan untuk memasarkan produk secara digital. Platform e-commerce akan meningkatkan penjualan perusahaan ke pasar dengan lebih cepat.
Transformasi bisnis ke digital membuat Subway berevolusi dengan logo baru. Suzzane Greco, adik De Luca mengatakan, bisnis Subway terus berkembang untuk memenuhi perubahan selera tamu. Makanya, perusahaan ini membuat logo baru.
Tampilan logo baru Subway ini untuk memperkuat komitmen perusahaan yang ingin selalu menyajikan makanan segar bagi para konsumen. Roti sandwich Subway dipanggang langsung di lokasi dan dilengkapi dengan sayuran serta daging segar.
(Bersambung)