Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - GENEVA. Harga berlian sendiri telah mulai rebound setelah jatuh pada 2020 silam imbas pandemi corona. Semenjak tahun lalu, permintaan terhadap berlian terus meningkat, hal ini tercermin dari semakin banyaknya berlian berukuran besar dan berbeda yang telah dijual oleh balai lelang besar.
Misalnya, berlian terbesar yang pernah muncul di balai lelang, yakni berlian 555,55 karat yang terjual senilai US$ 4,3 juta pada Februari silam. Dalam waktu dekat, salah satu berlian terbesar di dunia akan segera dilelang pada bulan depan.
Berlian tersebut adalah Red Cross Diamond, sebuah berlian 205 karat berwarna kuning yang akan dilelang oleh lembaga lelang, Christie’s pada 11 Mei di Geneva.
“Berlian berbentuk bantal yang punya desain paviliun khas yang membentuk salib Malta ini ditaksir akan laku setidaknya dengan nilai sebesar US$ 10,7 juta pada lelang mendatang,” kata salah satu perwakilan Christie’s seperti dikutip dari Forbes.
Baca Juga: Berikut harga Mitsubishi Eclipse Cross dan Outlander PHEV
Awal mulanya, berlian ini pertama kali ditambang dan ditemukan oleh De Beers di Afrika Selatan pada 1901 silam. Semula, ketika ditemukan berlian ini juga memiliki berat sekitar 375 karat.
Lelang ini juga merupakan sebagai salah satu bentuk kegiatan sosial lantaran sebagian hasil penjualan akan didonasikan kepada lembaga kesehatan Palang Merah Internasional. Sejatinya organisasi yang satu ini memang punya kaitan erat dengan berlian kuning tersebut.
Nama Red Cross sendiri didapat setelah berlian ini pertama kali dilelang oleh Christie’s pada 1918 silam untuk didonasikan ke British Red Cross Society.
“Donasi ini sebagai bentuk tujuan kemanusiaan di mana menjadi lebih genting menimbang situasi seperti saat ini,” ujar François Curiel, Christie’s Europe Luxury Department dalam sebuah pernyataan.
Baca Juga: Keseriusan Pemerintah Terkait Penerapan Euro 4 Dipertanyakan
Adapun, organisasi Palang Merah disebut telah membantu mengevakuasi sebanyak 58.000 orang yang berada di pertempuran Ukraina - Rusia, hingga mendistribusikan 1.000 ton bantuan darurat seperti makanan, tempat tidur, tenda dan air.