Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - HERZOGENAURACH. Puma akan memangkas 500 pekerjaan di seluruh dunia sebagai bagian dari program pengurangan biaya.
Setelah merek olahraga asal Jerman itu mengeluarkan proyeksi yang mengecewakan untuk kuartal pertama 2025, di tengah lemahnya permintaan di Amerika Serikat (AS) dan China.
Baca Juga: PUMA Berkolaborasi dengan Squid Game, Serial Netflix Terpopuler Sepanjang Masa
Hasil penjualan kuartalan yang buruk serta laba tahunan yang diumumkan pada Januari, ditambah dengan prospek ke depan yang suram, semakin menimbulkan kekhawatiran akan kemampuan Puma bersaing dengan para rival besar seperti Adidas dan Nike.
Selain itu, Puma juga harus menghadapi persaingan dari merek-merek yang lebih muda dan berkembang pesat, seperti On Running dan Hoka, dalam usahanya memperkuat citra merek dan merebut pangsa pasar dalam industri olahraga global senilai US$400 miliar.
“Dari total 500 posisi yang dipangkas, sekitar 150 pekerjaan akan terdampak di kantor pusat Puma,” ungkap CEO Arne Freundt dalam konferensi pers bersama jurnalis, Rabu (12/3).
Perusahaan yang mempekerjakan sekitar 21.000 orang di seluruh dunia ini juga berencana menutup sejumlah toko yang kurang menguntungkan, tambah CFO Markus Neubrand.
Baca Juga: Luncurkan Sepatu Baru Bondi 9, HOKA Hadirkan Pop-Up Experience di Berbagai Tempat
Freundt menjelaskan bahwa hanya sebagian kecil dari total bisnis Puma yang terdampak oleh langkah ini.
Puma sebelumnya telah meluncurkan program efisiensi biaya dengan target mencapai margin laba sebelum bunga dan pajak (EBIT) sebesar 8,5% pada 2027, meningkat dari 7,1% pada 2024.