/2025/10/25/53703898.jpg "Pertama Kali di Era Trump, AS Sepakati Pasok Suku Cadang Jet Tempur ke Taiwan")
Sumber: Reuters | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Pemerintah Amerika Serikat (AS) menyetujui penjualan suku cadang jet tempur ke Taiwan senilai US$ 330 juta. Itu menjadi transaksi pertama sejak Presiden Donald Trump menjabat pada Januari lalu.
"Penjualan yang diusulkan akan meningkatkan kemampuan penerima untuk menghadapi ancaman saat ini dan di masa depan dengan mempertahankan kesiapan operasional armada F-16, C-130, dan pesawat lainnya," kata Pentagon dalam sebuah pernyataan yang dikutip dari Reuters, Jumat (14/11/2025).
Washington memiliki hubungan diplomatik formal dengan Beijing, tetapi mempertahankan hubungan tidak resmi dengan Taiwan dan merupakan pemasok senjata paling penting di pulau itu.
Baca Juga: China Ultimatum Jepang: Sentuh Taiwan, Siap-Siap Diserang Balik!
Amerika Serikat terikat oleh hukum untuk menyediakan sarana untuk mempertahankan diri bagi Taiwan. Kementerian pertahanan Taiwan mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka mengharapkan Amerika Serikat terus membantu dengan kemampuan pertahanan diri yang memadai.
“Untuk itu kementerian untuk itu kementerian mengucapkan terima kasih," ujarnya.
Penyediaan suku cadang tersebut akan membantu menjaga kesiapan angkatan udara dan akan membantu menjaga kesiapan tempur angkatan udara serta meningkatkan pertahanan udara,
“Memperkuat ketahanan pertahanan dan meningkatkan kemampuan pulau itu untuk merespons terhadap serangan zona abu-abu Tiongkok,” kata kementerian itu.
Militer Tiongkok melakukan misi rutin ke perairan dan langit di sekitar Taiwan, yang oleh pemerintah di Taipei disebut kegiatan "zona abu-abu" yang dirancang untuk menekan pulau itu tetapi tidak sampai pada pertempuran yang sebenarnya.
Baca Juga: Ekonomi Taiwan Diproyeksi Tumbuh Hampir 6% Tahun Ini Berkat Lonjakan Sektor AI
Pemerintah Taiwan sangat keberatan dengan klaim kedaulatan klaim kedaulatan Beijing dan mengatakan bahwa hanya rakyat Taiwan yang dapat memutuskan masa depan mereka.
Trump mengatakan bahwa Presiden Cina Xi Jinping telah mengatakan kepadanya bahwa dia tidak akan menginvasi Taiwan selama pemimpin Partai Republik itu menjabat. Pengumuman kemungkinan penjualan senjata ini muncul setelah Trump dan Xi bertemu akhir bulan lalu di Korea Selatan dalam upaya untuk mengamankan kesepakatan perdagangan.
Menjelang pertemuan itu, ada kekhawatiran di Taipei bahwa bisa saja ada semacam "penjualan" kepentingan Taiwan oleh Trump kepada Xi.
