Sumber: CNBC | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
NEW YORK. Dalam pekan ini, ada tiga bank sentral yang akan menggelar pertemuan. Hal ini diprediksi akan mempengaruhi pergerakan pasar saham Asia. Fokus utamanya adalah pertemuan bank sentral AS, the Federal Reserve.
Pada Rabu (17/9), the Federal Open Market Committe (FOMC) akan mengakhiri pertemuan dua hari mereka. Itu sebabnya, pelaku pasar sangat menanti pernyataan yang akan dirilis Janet Yellen, Pimpinan the Fed, khususnya mengenai suku bunga acuan.
Pada pekan lalu, pasar saham global dan pasar mata uang tertekan cukup dalam akibat spekulasi kenaikan suku bunga AS akan dilakukan lebih cepat dari prediksi.
"Dengan periode quantitative easing yang akan segera berakhir, the Fed diramal akan mendiskusikan mengenai exit strategy dan tidak dapat dipungkiri perdebatan mengenai kenaikan suku bunga akan terus berlanjut," jelas Stan Shamu, market strategist IG.
Di Asia, bank sentral Malaysia diramal akan menahan suku bunga acuan pada pertemuan Kamis (18/9) mendatang setelah menaikkan suku bunganya pada Juli untuk kali pertama sejak 2011.
"Dengan pernyataan Gubernur Zeti baru-baru ini , saya memprediksi bank sentral akan menahan suku bunga acuannya," jelas analis Citi dalam hasil risetnya. Hasil riset tersebut memprediksi, bank sentral Malaysia baru akan menaikkan suku bunganya pada November mendatang.
Terakhir, Bank of Thailand juga diprediksi akan menahan suku bunga acuannya pada pertemuan Kamis (18/9).
"Ketidakpastian politik dan kudeta politik memberatkan pertumbuhan ekonomi Thailand dan memicu inflasi. Suku bunga akan tetap akomodatif hingga akhir 2014," jelas Moody's Analytics dalam laporannya.