Sumber: Bloomberg | Editor: Harris Hadinata
LONDON. Mengikuti negara-negara tetangganya, ekonomi Inggris Raya tampaknya masih lesu. Ekonomi kawasan yang punya nama beken United Kingdom ini cuma tumbuh tipis di kuartal tiga lalu. Salah satu penyebabnya pemulihan ekonomi di negara-negara pengguna euro masih terhambat.
Pendapatan domestik bruto (PDB) Inggris cuma naik 0,7% di kuartal tiga 2014. Padahal, menurut data yang dirilis Kantor Statistik Nasional Inggris hari ini, di kuartal dua pertumbuhan PDB masih mencapai 0,9%. Bila disetahunkan, pertumbuhan ekonomi Inggris hingga kuartal tiga cuma sekitar 2,8%.
Kepala ekonom Bank of England (BOE) ANdy Haldane memang sudah mewanti-wanti potensi perlambatan pertumbuhan ini. Ia menilai, melemahnya ekonomi di zona euro bisa mengancam ekonomi Inggris.
Ekonom Capital Economics Ltd Samuel Tombs bilang sinyal stagnasi ekonomi di zona euro dan data-data manufaktur terbaru di Inggris memang mulai memunculkan kekhawatiran strategi pemulihan ekonomi selama ini mulai kehilangan kekuatannya. "Tapi ekonomi Inggris dalam beberapa kesempatan di masa lalu telah menunjukkan bahwa ia mampu melebihi kinerja kawasan Eropa lainnya, jadi pemulihan ekonomi tampaknya tidak akan terhenti sama sekali," ujar dia.
Data Kantor Statistik Nasional Inggris juga menyebut pertumbuhan di bisnis jasa, yang merupakan kontributor terbesar PDB, melambat dari 1,1% menjadi 0,7%. Sementara pertumbuhan bisnis distribusi, hotel dan restoran melambat dari 1% di kuartal dua jadi 0,5% di kuartal tiga. Sektor manufaktur hanya tumbuh 0,4%. Ini merupakan pertumbuhan paling kecil sejak kuartal pertama 2013 lalu.