Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
Data ekonomi yang melemah akan mendorong pemerintah dan parlemen menggenjot pengeluaran fiskal untuk menopang pertumbuhan ekonomi yang banyak dikhawatirkan akan memukul kenaikan pajak penjualan yang mulai berlaku pada Oktober.
Konsumsi masyarakat tumbuh 0,4% pada Juli-September, melambat dari kenaikan 0,6% pada kuartal sebelumnya, meskipun permintaan yang lebih kuat dari belanja rumah tangga yang berusaha untuk mengalahkan kenaikan pajak Oktober.
Baca Juga: Dubes RI dorong pebisnis optimalkan besarnya pasar China
Belanja modal, titik terang yang langka dalam perekonomian, naik 0,9% pada kuartal ketiga, meningkat dari tiga bulan sebelumnya. Itu membantu permintaan domestik menambah 0,2 poin persentase ke pertumbuhan.
Tetapi permintaan eksternal menjatuhkan 0,2 poin persentase dari pertumbuhan PDB, karena ekspor terpukul sengketa China-AS yang berlarut-larut. Perang dagang yang telah menjungkirbalikkan rantai pasokan dunia dan menekan pertumbuhan ekonomi global.
Baca Juga: Duh, Trump mengancam naikkan tarif atas barang-barang asal China sebelum Natal