kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45892,58   -2,96   -0.33%
  • EMAS1.324.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pertumbuhan Ekonomi Negara di Kawasan Asia Melambat di Kuartal IV 2021


Rabu, 09 Maret 2022 / 14:40 WIB
Pertumbuhan Ekonomi Negara di Kawasan Asia Melambat di Kuartal IV 2021
ILUSTRASI. A view of the skyline and buildings at Shinjuku district during sunset in Tokyo, Japan June 20, 2021. Pertumbuhan Ekonomi Negara di Kawasan Asia Melambat di Kuartal IV 2021


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  TOKYO. Pemulihan ekonomi di kawasan Asia akibat dampak Covid-19 belum bisa memenuhi ekspektasi. Kantor Kabinet Jepang merilis pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) yang direvisi sebesar 4,6% secara tahunan pada Oktober-Desember. 

Namun, pencapaian itu lebih rendah dari perkiraan median ekonom untuk kenaikan 5,6% dan pembacaan awal 5,4% yang dirilis bulan lalu, mengutip Reuters pada Rabu (9/3).

"Ini menunjukkan bahwa pemulihan ekonomi Jepang dari pandemi lebih lemah daripada Eropa dan Amerika Serikat," kata Takeshi Minami, kepala ekonom di Norinchukin Research Institute.

Jika ditinjau berdasarkan kuartal-ke-kuartal, PDB Jepang meningkat 1,1%, jauh dari ekspektasi pasar rata-rata untuk kenaikan 1,4%. Perubahan itu sebagian besar disebabkan oleh penurunan konsumsi swasta yang menyumbang lebih dari setengah PDB negeri sakura.

Baca Juga: Tekanan Pandemi Menurun, Kredit Perbankan pada Februari Tumbuh Rendah

Kendati demikian, konsumsi swasta mampu meningkat 2,4% secara kuartal pada Oktober-Desember. Pengeluaran di sektor jasa naik 3,1%.

Data kementerian industri terbaru untuk bulan Desember menunjukkan pengeluaran untuk layanan seperti restoran dan perjalanan kereta api lebih lemah dari perkiraan awal berdasarkan angka sektor swasta.

"Konsumsi swasta kemungkinan cukup lemah pada Januari, karena pengeluaran yang lemah untuk barang modal seperti mobil dan jasa. Ketidakpastian baru di sekitar Ukraina turut mendinginkan investasi bisnis,” tambah Miami. 

Pada kuartal keempat, belanja modal tumbuh 0,3%, lebih rendah dari perkiraan ekonom untuk kenaikan 0,7% dan angka awal kenaikan 0,4%.

Baca Juga: Tekanan Pandemi Menurun, Kredit Perbankan pada Februari Tumbuh Rendah

Sementara data awal bulan ini menunjukkan pengeluaran bisnis kuartal keempat yang kuat, angka PDB yang direvisi mencerminkan kelemahan dalam item seperti investasi perangkat lunak, kata pejabat itu. 

Permintaan domestik secara keseluruhan menyumbang 0,9 basis poin (bps) ke angka PDB yang direvisi, sementara ekspor bersih menambahkan 0,2 bps.

Ekonom dalam jajak pendapat Reuters pekan lalu memperkirakan pertumbuhan tahunan sebesar 0,4% pada kuartal Januari-Maret, memangkas proyeksi sebelumnya mengingat infeksi varian virus corona Omicron dan ketidakpastian yang disebabkan oleh perang di Ukraina. 

Yusuke Shimoda, ekonom senior di Japan Research Institute, mengatakan dia masih mengharapkan pertumbuhan positif pada kuartal pertama 2022. Namun ini akan bergangtung kepada tindakan yang akan diambgil oleh rusia di tengah konflik. 

Adapun Tingkat pertumbuhan India juga melambat lebih lanjut dalam tiga bulan terakhir pada 2021.  Kantor Statistik Nasional (NSO) memangkas perkiraan ekonomi 2022 karena India menghadapi harga minyak yang lebih tinggi dan ketegangan geopolitik. 

Ekonomi India tumbuh 5,4% yoy pada periode Oktober hingga Desember 2021. Itu adalah perlambatan dari rekor pertumbuhan 20,1% dan 8,4% dalam dua kuartal sebelumnya karena efek dasar yang menguntungkan seiring kasus corona yang berkurang. Kepala Ekonom ICRA Aditu Nayar mengatakan, proyeksi itu di bawah perkiraan. 

NSO juga menurunkan perkiraan pertumbuhannya untuk tahun keuangan yang sedang berjalan dari 9,2% menjadi 8,9%. Nayar mengatakan, perkiraan tersebut tampak agak optimis karena kenaikan harga komoditas dan efek dasar yang lebih besar. 

Covid-19 memukul negara dengan ekonomi terbesar ketiga di Asia tersebut, yang mengalami resesi terburuk sejak kemerdekaan pada 1947 setelah penguncian secara drastis membuat pabrik dan belanja konsumen terhenti. 

Baca Juga: Presiden Optimistis Ekspor Mobil Dari Patimban Capai 180 Ribu Unit di 2022

Namun sejak itu, ekonomi utama India kembali melonjak dengan pertumbuhan tercepat di dunia, dengan cakupan vaksin yang luas dan gelombang infeksi ketiga yang lebih ringan dari perkiraan menjaganya tetap di jalurnya. 

Sedangkan jajak pendapat yang dilakukan Reuters, pertumbuhan ekonomi China di kuartal terakhir tahun 2021 diproyeksi 3,6%. Berdasarkan data Biro Statistik Nasional, produk domestik bruto (PDB) China tumbuh 8,1% pada tahun 2021. Realisasi ini juga lebih tinggi dari proyeksi para analis yang memperkirakan ekonomi China tumbuh 8,0% sepanjang tahun lalu. 

Pada basis kuartal-ke-kuartal, PDB naik 1,6% pada periode Oktober-Desember 2021. Lagi-lagi, realisasi ini lebih tinggi dibandingkan dengan ekspektasi untuk kenaikan 1,1% dan kenaikan 0,7% yang direvisi pada kuartal sebelumnya. 

Baca Juga: Lepas Ekspor Mobil dari Patimban, Jokowi: Industri Tetap Bergerak Meski Pandemi

Ekonomi China memulai awal yang kuat pada tahun 2021 karena aktivitas pulih dari kemerosotan yang disebabkan oleh pandemi Covid-19 pada tahun sebelumnya. Tetapi China juga telah kehilangan tenaga karena penurunan properti, pembatasan utang, dan pembatasan ketat Covid-19 yang telah memukul konsumsi. 

Para pemimpin China telah menjanjikan lebih banyak dukungan untuk ekonomi, yang menghadapi banyak tantangan hingga 2022.




TERBARU
Kontan Academy
Accounting Mischief Practical Business Acumen

[X]
×