kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Pertumbuhan Ekonomi Vietnam Melambat di 2023, Turun ke 5,05%


Jumat, 29 Desember 2023 / 11:32 WIB
Pertumbuhan Ekonomi Vietnam Melambat di 2023, Turun ke 5,05%
ILUSTRASI. Di sisi lain, Vietnam masih ada dalam kelompok negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di kawasan.


Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - Pemerintah Vietnam gagal mencapai target pertumbuhan ekonominya di tahun 2023. Laporan terbaru pada hari Jumat (29/12) menunjukkan pertumbuhan ekonomi Vietnam hanya mencapai 5,505%.

Menurut data yang dikeluarkan oleh Kantor Statistik Umum (GSO) pemerintah, pertumbuhan ekonomi Vietnam melambat menjadi 5,05% tahun ini. Tahun lalu pertumbuhan sukses menyentuh angka 8,02%.

Situasi itu diduga terjadi karena ekonomi terbebani oleh lemahnya permintaan global sementara investasi publik terhenti di tengah intensifnya tindakan keras anti-korupsi.

Baca Juga: Mengenal Diplomasi Bambu Vietnam, Apa Itu?

Tahun ini pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) Vietnam juga berada di bawah target pemerintah, yaitu sebesar 6,5%. Angka itu lebih rendah dibandingkan rata-rata pertumbuhan sepuluh tahun sebelumnya sebesar 5,87%.

Di kuartal keempat tahun ini, PDB Vietnam tumbuh 6,72% dari tahun sebelumnya, lebih cepat dari ekspansi sebesar 5,47% pada kuartal ketiga dan pertumbuhan sebesar 5,92% pada periode yang sama tahun lalu.

Badan legislatif Vietnam pada bulan November menyetujui target pemerintah untuk pertumbuhan PDB tahun depan sebesar 6,0% hingga 6,5% dan inflasi dalam kisaran 4,0% hingga 4,5%.

Vietnam merupakan pusat manufaktur regional yang sangat bergantung pada perdagangan. Sayangnya, ekspor pada tahun 2023 turun 4,4% dari tahun lalu menjadi US$355,5 miliar.

Baca Juga: Militer Filipina: Manila Tidak Memprovokasi Konflik di Laut China Selatan

GSO dalam laporannya mengatakan bahwa pengiriman ponsel pintar yang menjadi penghasil mata uang asing terbesarnya harus turun 8,3%.

Di saat yang sama, indeks produksi industri pada tahun 2023 naik 1,5% dari tahun lalu, sementara harga konsumen rata-rata pada tahun tersebut naik 3,25% dan penjualan ritel naik 9,6%.

Impor Vietnam di tahun 2023 turun 8,9% menjadi US$327,5 miliar dan menghasilkan surplus perdagangan sebesar US$28 miliar.

Surplus perdagangan yang besar itu mendukung kinerja mata uang dong, namun penurunan impor yang tajam bisa menjadi indikasi adanya perlambatan aktivitas manufaktur dalam beberapa bulan mendatang.

Baca Juga: Indonesia Masuk 10 Besar Penyumbang Produk Dunia, Terbesar di ASEAN

Masih Ada di Jalur yang Positif

GSO menjelaskan bahwa meskipun pertumbuhan tahun ini berada di bawah target pemerintah yang sebesar 6,5%, situasi ini masih merupakan hasil yang positif.

Vietnam juga disebut masih ada dalam kelompok negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di kawasan dan di dunia.

Mengutip Reuters, bank sentral Vietnam sedang berusaha mengurangi tingkat pembiayaan kembali dan tingkat diskonto masing-masing sebesar 150 basis poin, namun pertumbuhan kredit masih jauh lebih lemah dari targetnya sebesar 14%.

Langkah itu diambil bank sentral dalam upaya untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Bank bahkan telah memangkas suku bunga kebijakannya sebanyak empat kali tahun ini.

Untuk mengkompensasi penurunan ekspor, Vietnam telah memutuskan untuk memperpanjang pemotongan pajak pertambahan nilai untuk meningkatkan konsumsi dalam negeri. Di saat yang sama, pihak berwenang berupaya mempercepat investasi publik, sebagian besar pada infrastruktur.

Di sisi lain, investasi publik harus terhenti tahun ini di tengah intensifikasi kampanye antikorupsi yang sering kali melumpuhkan aktivitas pemerintah.



TERBARU

[X]
×