Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - GRIMSBY, Inggris. Manajer Manchester United, Ruben Amorim, menyampaikan permintaan maaf kepada para suporter setelah timnya secara mengejutkan tersingkir dari Piala Liga di tangan tim kasta keempat, Grimsby Town, Rabu (27/8/2025).
United sempat selamat dari kekalahan ketika sundulan Harry Maguire di menit ke-89 membuat skor imbang 2-2, setelah sebelumnya tertinggal dua gol akibat performa buruk di babak pertama.
Baca Juga: Kejutan Besar! Manchester United Tersingkir dari Piala Liga oleh Tim Divisi Empat
Namun, harapan sirna setelah adu penalti panjang berakhir 12-11 untuk Grimsby. Bryan Mbeumo, rekrutan baru yang sempat mencetak gol balasan, gagal mengeksekusi penalti setelah tendangannya membentur mistar.
Amorim mengaku kecewa dengan mentalitas timnya.
Ia bahkan menyebut para pemainnya “sudah bicara dengan sangat jelas apa yang mereka inginkan”, seakan menyinggung kurangnya motivasi menghadapi lawan dari divisi bawah.
“Segalanya salah sejak awal. Kami seakan tidak hadir di lapangan. Ini masalah besar bagi klub kami, dan saya hanya bisa minta maaf kepada fans,” ujar Amorim kepada wartawan.
Pelatih asal Portugal itu menilai kekalahan ini bukan sekadar hasil, melainkan cerminan masalah mendasar di skuadnya.
“Tidak penting kalah lewat penalti atau tidak, yang jelas tim terbaiklah yang menang hari ini. Sepak bola sangat adil,” tambahnya.
Baca Juga: Jadwal Grimsby Town vs Manchester United (28/8): Prediksi, H2H dan Line Up
United kini praktis hanya memiliki peluang di Piala FA untuk mengakhiri musim dengan trofi. Di Premier League, mereka baru meraih satu poin dari dua laga awal.
Amorim juga menepis anggapan bahwa kesalahan hanya ada pada kiper Andre Onana, yang dianggap bersalah atas dua gol Grimsby.
“Ini bukan soal Andre. Dengan segala hormat, masalahnya lebih besar dari sekadar penjaga gawang. Kami kalah dari tim divisi empat, dan itu menunjukkan ada yang lebih serius,” tegasnya.
Amorim menutup dengan nada frustrasi: “Terlalu banyak kesalahan yang sama berulang. Sulit diubah hanya dalam satu musim panas. Kami harus menang, tapi justru tampil seperti ini. Saya pikir ini sudah mendekati batasnya.”