kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.944.000   4.000   0,21%
  • USD/IDR 16.370   -48,00   -0,29%
  • IDX 7.952   15,91   0,20%
  • KOMPAS100 1.106   -0,20   -0,02%
  • LQ45 812   -1,90   -0,23%
  • ISSI 268   1,83   0,69%
  • IDX30 421   0,16   0,04%
  • IDXHIDIV20 488   0,14   0,03%
  • IDX80 122   -0,19   -0,16%
  • IDXV30 132   0,97   0,74%
  • IDXQ30 136   0,14   0,10%

Kata Pejabat ECB: Serangan Trump terhadap Independensi The Fed Picu Risiko Global


Kamis, 28 Agustus 2025 / 15:23 WIB
Kata Pejabat ECB: Serangan Trump terhadap Independensi The Fed Picu Risiko Global
ILUSTRASI. Trump berulang kali mengkritik Ketua The Fed Jerome Powell dan pada Senin lalu mengumumkan pemecatan salah satu gubernurnya, Lisa Cook. Dok. Bloomberg


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - HELSINKI. Presiden Donald Trump yang semakin gencar menyerang The Fed AS dapat menimbulkan efek domino signifikan di pasar keuangan dan ekonomi riil global, kata anggota pembuat kebijakan Bank Sentral Eropa (ECB) Olli Rehn dalam pidatonya pada Kamis (28/8/2025).

Ketidakpastian terhadap bank sentral paling penting di dunia itu meningkat tahun ini setelah Trump berulang kali mengkritik Ketua The Fed Jerome Powell dan pada Senin lalu mengumumkan pemecatan salah satu gubernurnya, Lisa Cook.

Baca Juga: Dolar Melemah Kamis (28/8) Pagi, Pasar Taruhan The Fed Akan Pangkas Bunga September

Independensi The Fed tetap menjadi prinsip tak tergoyahkan sejak 1980-an, kata gubernur bank sentral Finlandia itu.

“Namun sekarang, prinsip ini goyah dengan sangat buruk. Hal ini bisa menimbulkan efek domino yang substansial dan global, baik di pasar keuangan maupun ekonomi riil,” ujar Rehn.

Rehn menekankan bahwa Eropa sebaiknya mengambil langkah untuk meningkatkan kepercayaan global terhadap euro sebagai mata uang aman, guna mencegah erosi independensi bank sentral serupa terjadi di kawasan Eropa.

“Bukan kebetulan inflasi kawasan euro kini berada di target 2%, ini memang terkait dengan keputusan independen bank sentral,” tambahnya.

Meskipun pertumbuhan ekonomi kawasan euro terbukti lebih tangguh dari perkiraan, Rehn memprediksi inflasi jangka pendek akan melambat di bawah target 2%, akibat harga energi yang lebih murah, penguatan euro, dan perlambatan inflasi jasa.

Baca Juga: Siapa Lisa Cook? Intip Profil Gubernur The Fed yang Dipecat Donald Trump

“Di Dewan Gubernur ECB, kami memantau situasi ekonomi dengan cermat dan siap bertindak jika diperlukan,” tutup Rehn.

Selanjutnya: Demo 28 Agustus, Said Iqbal : Gaji DPR 35 Kali Lipat dari Gaji Buruh

Menarik Dibaca: Simak Warna Eksterior Rumah Feng Shui 2025 untuk Harmoni dan Keberuntungan




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Powered Scenario Analysis AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004

[X]
×