Reporter: Tri Sulistiowati | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - Perubahan lingkungan global memberikan dampak negatif untuk biota laut. Contohnya, tiram tidak lagi mampu mempunyai cangkang yang kuat di perairan yang semakin asam.
Baru-baru ini para peneliti telah melakukan penyelidikan tentang perubahan global dapat mengganggu perilaku hewan. National Science Foundation mendanai penelitian yang dipimpin oleh Emily Rivenst dari Virginia Institute of Marine Science ini.
"Perubahan iklim akan memberikan dampak yang signifikan pada organisme laut dengan mengubah jalur sensorik," kata Rivest. Fenomena ini mempunyai konsekuensi ekologis dan interaksi evolusioner termasuk perkawinan, predasi dan seleksi habitat.
Baca Juga: Pohon akasia dan semut berkawan erat, ini asal muasalnya
Penelitian ini berdasarkan ulasan dari 120 artikel jurnal yang muncul dalam isu terbaru dari batasan ilmu kelautan.
Salah satu tujuan penelitian ini adalah untuk mengklarifikasi tentang bagaimana manusia tertekan dalam lingkungan yang mempengaruhi setiap langkah dalam jalur sensorik antara organisme laut.
Rivest mengatakan penelitian ini menekankan bahwa perilaku adalah hasil dari jalur sensorik yang mencakup produksi informasi, transmisi informasi itu melalui lingkungan, penerimaan informasi oleh suatu organisme, dan kemudian respons — apa yang dilakukan organisme dengan informasi tersebut.
Baca Juga: Hiu biru gunakan pusaran air untuk melacak sumber makanan
Ulasan ini juga membedakan antara informasi yang dihasilkan secara kebetulan dengan informasi yang dihasilkan organisme dengan sengaja.
"Mengetahui di mana dan di banyak tempat, perubahan iklim merusak jalur tersebut," tambah Rivest. Hal ini akan menolong para ilmuwan mengantisipasi kemungkinan perubahan iklim mempengaruhi proses ekologi secara luas, seperti jaring makanan dan dinamika populasi.
Sumber : National Science Foundation