Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Senada, Menteri Transportasi Malaysia, Anthony Loke mengatakan, proyek tersebut masih berbentuk proposal dan belum ditawarkan ke perusahaan mana pun.
"Proyek Kereta Api Trans-Borneo saat ini baru sebatas usulan dan tahun ini pemerintah akan melakukan studi kelayakan. Kemenhub belum menyelesaikan dokumen tender, dan tender untuk studi kelayakan belum ditawarkan," kata Anthony.
Terpisah, Menteri Pekerjaan Umum Malaysia, Alexander Nanta Linggi, dilaporkan telah menerima proposal awal mengenai proyek Kereta Cepat Trans-Kalimantan.
Dia mengatakan, pemerintah federal telah menyetujui alokasi keuangan khusus untuk melakukan studi kelayakan pada rute di Sabah dan Sarawak.
Namun, Perdana Menteri Sarawak, Abang Johari Openg menyampaikan, pemerintah Sarawak belum didekati secara resmi oleh perusahaan yang berbasis di Brunei itu untuk memulai proyek.
Baca Juga: Kereta Cepat Whoosh Pastikan Keamanan Perjalanan Selama Lebaran 2024
Kepala Menteri Negara Bagian Sabah, Hajiji Noor sendiri turut memuji usulan megaproyek Kereta Api Trans-Kalimantan.
Menurutnya, transportasi tersebut akan mempercepat pertumbuhan ekonomi bagi wilayah Kalimantan. Jika proyek ini terwujud, kata dia, maka akan turut memfasilitasi perdagangan, mendorong pertumbuhan industri di daerah perbatasan, meningkatkan pariwisata, serta meningkatkan konektivitas antar masyarakat.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Perusahaan Brunei Ingin Bangun Kereta Cepat Lintasi IKN dan Malaysia"