kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.924.000   -8.000   -0,41%
  • USD/IDR 16.210   -85,00   -0,52%
  • IDX 6.897   65,26   0,96%
  • KOMPAS100 1.002   13,05   1,32%
  • LQ45 771   10,32   1,36%
  • ISSI 224   1,60   0,72%
  • IDX30 397   5,48   1,40%
  • IDXHIDIV20 461   5,31   1,16%
  • IDX80 113   1,46   1,31%
  • IDXV30 113   0,44   0,39%
  • IDXQ30 129   1,86   1,47%

Perusahaan China tawar perusahaan daging babi AS


Kamis, 30 Mei 2013 / 10:48 WIB
Perusahaan China tawar perusahaan daging babi AS
ILUSTRASI. Drakor Bulgasal: Immortal Souls, merupakan drama Korea terbaru bulan Desember yang tayang di Netflix.


Reporter: Asnil Bambani Amri | Editor: Asnil Amri

BEIJING. Perusahaan asal China, yakni Cina Shuanghui International berencana membeli perusahaan produsen daging babi Amerika Serikat (AS), Smithfield Foods senilai US$ 4,7 miliar untuk memenuhi kebutuhan daging babi di dalam negerinya.

Tak tanggung-tanggung, dalam rencananya, Shuanghui yang juga produsen daging babi terbesar di China itu akan membeli Smithfield Foods secara tunai. Jika penawaran ini disetujui, maka akan akan menjadi pengambilalihan saham terbesar perusahaan AS oleh negara pesaingnya, China.

Dalam beberapa tahun terakhir, perusahaan asal China mulai gemar melakukan akuisisi perusahaan lain di luar negeri. Namun, pemerintah AS berusaha memblokir sejumlah pembelian perusahaan potensial oleh perusahaan China, dengan alasan demi keamanan nasional.

Perlu diketahui, Smithfield Food s merupakan perusahaan yang memiliki Armour dan merek Healthy Ones. Jika Shuanghui mengakuisisinya, ada kemungkinan kedua merek tersebut bisa ekspansi penjualan ke luar negeri.

Namun, tawaran pengambilalihan perusahaan tersebut akan mendapat sorotan dari pemerintah AS. Regulator AS saat ini sedang menyoroti kasus penjualan daging tercemar yang terjadi di China.

Pada tahun 2011, produk daging babi dari Shuanghui ditemukan mengandung clenbuterol, bahan yang dilarang digunakan. Selain itu, tahun 2008 ada kasus susu bubuk tercemar yang menyebabkan enam bayi meninggal dan sekitar 300.000 jatuh sakit.

Diketahui, susu tersebut tercemar melamin, bahan kimia industri yang dilarang untuk makanan. Karena banyaknya kasus tersebut, banyak konsumen China mencari merek makanan asing, yang dipandang sebagai alternatif makanan yang lebih aman dari produk lokal.




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×