Sumber: AP |
BOSTON. Produsen olahan babi AS, merespons penjangkitan virus flu babi yang kini mulai merebak ke seluruh dunia, menegaskan bahwa produknya cukup aman untuk dikonsumsi dan konsumen tidak bisa mendapatkan virus itu hanya dengan makan babi yang diolah dengan wajar.
National Pork Board mengatakan, "Kami berharap bisa meyakinkan publik bahwa olahan babi cukup aman untuk dikonsumsi dan akan terus aman untuk dimakan oleh konsumen."
Pernyataan itu muncul lantaran ada begitu banyak negara yang meningkatkan screening-nya terhadap babi dan olahan babi impor dari AS. Tak sedikit negara yang juga melarang babi dan olahan babi karena sudah disebutkan telah membunuh 86 orang dan menjangkiti 1.400 sejak 13 April lalu di Meksiko. Pejabat AS mengatakan bahwa virus ini telah ditemukan di New York, California, Texas, Kansas an Ohio. Hanya saja, saat ini belum ada kefatalan yang dilaporkan.
Tentu saja, virus ini menjadi risiko yang cukup besar bagi produsen olahan babi AS yang mengekspor hampir senilai US$ 5 miliar per tahun.
NPB telah menunjuk pernyataan US Centers for Disease Control and Prevention bahwa flu babi ini tidak akan menyebar melalui makanan. Pengolahan produk-produk babi ini cukup aman karena virus akan mati saat dimasak diatas 160 derajat atau lebih.
Bagaimanapun juga, Rusia telah melarang impor daging babi dari Mexico, California, Texas dan Kansas. Korea Selatan juga telah meningkatkan pengecekan virus flu babi ini dalan produk olahan babi dari AS.
Smithfield Foods Inc., produsen olahan babi terbesar di AS, menyatakan belum menemukan sinyal atau simtom dari flu babi ini dari kawanan binatang maupun pekerja di perusahaan rekanannya di Mexico. Smithfield juga menegaskan bahwa mereka akan mengumpulkan sampel dari sekawanan binatang untuk menjalankan serangkaian tes di University of Mexico.
Wakil dari dua produsen utama olahan babi Tyson Foods Inc. yang berbasis di Springdale, Arkansas dan Hormel Foods Corp. yang berbasiskan di Austin, Minnesotta tidak membalas pesan yang dikirimkan oleh AP.
Menurut US Meat Export Federation, hampir seperempat olahan babi yang diproduksi di AS diekspor ke luar AS, naik dari 3% di tahun 1990. Tahun lalu, peternak mengirimkan 2 juta metrik ton olahan babi senilai US$ 4,9 miliar.
Sementara itu, Jepang merupakan konsumen untuk pasar ekspor terbesar AS, diikuti oleh Hong Kong/China, Meksiko, Canada dan Rusia.