kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.739.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.354   42,00   0,26%
  • IDX 6.516   -131,79   -1,98%
  • KOMPAS100 926   -15,28   -1,62%
  • LQ45 727   -11,27   -1,53%
  • ISSI 204   -5,48   -2,62%
  • IDX30 379   -5,12   -1,33%
  • IDXHIDIV20 454   -6,82   -1,48%
  • IDX80 105   -1,64   -1,53%
  • IDXV30 108   -1,53   -1,40%
  • IDXQ30 124   -1,87   -1,49%

Perusahaan Hiburan Film dan Serial AS Kembangkan Bisnis Atraktif


Minggu, 16 Maret 2025 / 23:19 WIB
Perusahaan Hiburan Film dan Serial AS Kembangkan Bisnis Atraktif
ILUSTRASI. Serial Queen Charlotte: A Bridgerton Story


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Perusahaan hiburan yang banyak menyediakan film seperti Netflix, Warner Bros, Paramount mengembangkan bisnis di hiburan atraktif. Seperti membuat tur yang menyediakan pengalaman layaknya di serial favorit, hotel, taman hiburan dan lainnya. Inovasi pada bisnis atraktif ini ternyata berkembang lebih pesat ketimbang penjualan tiket film yang cenderung melemah.

Lebih dari 70 lamaran pernikahan berhasil diungkapkan di acara Queen's Ball, acara besutan Netflix terinspirasi dari serial Bridgerton. Queen's Ball adalah acara tur interaktif Netflix yang memberi pengalaman mulai dari berdansa, menggunakan kostum dan merasakan romansa layaknya serial Bridgerton.

Baca Juga: Tengok Daftar Lengkap Harga Berlangganan Netflix Indonesia 2025

Menurut Greg Lombardo, Kepala Bisnis Pengalaman Langsung di layanan streaming ini, acara seperti ini merupakan pengembangan acara interaktif untuk menambah pemasukan. Selain Netflix, perusahaan hiburan lain seperti Warner Bros, Discovery Inc juga mengembangkan bisnis serupa. Selain film dan acara TV, perusahaan-perusahaan ini juga membuka hotel, restoran dan berbagai atraksi lainnya.

Bisnis atraksi ini berkembang pesat dan menjadi alternatif di tengah penjualan tiket film yang lesu. Paramount Global misalnya mengembangkan bisnis hotel. Bisnis ini telah berkembang dalam tiga tahun terakhir. Dari 200 kamar, kini Paramount menyediakan kamar  mencapai 1.500. Paramount kini tengah dalam proses pengembangan 2.000 kamar lagi. Kamar hotel ini memberi pengalaman film klasik Paramount dan Nickelodeon untuk anak-anak.

Tak mau ketinggalan, Warner Bros juga membangun atraksi tur studio Harry Potter di Shanghai. Warner Bros juga memiliki taman hiburan di Abu Dhabi. Peter van Roden, Wakil Presiden Eksekutif Hiburan bertema Warner Bros mengatakan, hotel yang dibangun di Abu Dhabi sukses besar.

Baca Juga: Cek Daftar Lengkap Harga Netflix Indonesia 2025, Layanan Termurah Mulai Rp 54.000

Netflix juga memiliki restoran Bites di Las Vegas yang menyajikan makanan terinspirasi acara TV mereka seperti Orange is the New Mac (Mac and Cheese) dan koktail Love Is Blind. Tahun ini, Netflix juga akan membuka dua Netflix Houses permanen di mal, satu di pinggiran kota Philadelphia dan satu lagi di Dallas.

Pengalaman-pengalaman yang akan ditawarkan termasuk set Bridgerton dan tantangan jembatan kaca dari Squid Game ikut menambah pendapatan baru bagi Netflix. Lombardo dikutip Bloomberg menyebutkan, pengalaman tur Netflix ini sudah hadir di lebih dari 100 pasar dan dapat disesuaikan dengan budaya lokal.

Namun, tidak semua acara Netflix cocok untuk pengalaman immersion semacam ini. Sebagai contoh, Ozark, sebuah serial yang berfokus pada pencucian uang, kartel narkoba Meksiko, dan mayat yang ditemukan di danau, mungkin bukan pilihan yang tepat untuk acara semacam ini. "Saya akan kesulitan membayangkan banyak orang datang ke acara seperti itu," kata Lombardo.

Baca Juga: Drama Korea Romantis When Life Gives You Tangerines Resmi Tayang di Netflix

Dengan berbagai inovasi ini, Netflix menyebut, ini adalah cara mereka semakin memperkuat posisinya dalam menciptakan pengalaman hiburan yang mendalam dan berkesan. Hal ini juga pengembangan dari bisnis tradisional hiburan digital.

Selanjutnya: Restitusi Pajak Hingga Februari 2025 Melonjak, Pengamat Beberkan Penyebabnya

Menarik Dibaca: JEC Eye Hospitals Beberkan Mitos dan Fakta Seputar Glaukoma


Survei KG Media

Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×