kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Perusahaan properti China mulai berencana terbitkan obligasi domestik


Kamis, 02 Desember 2021 / 11:03 WIB
Perusahaan properti China mulai berencana terbitkan obligasi domestik
ILUSTRASI. Proyek properti di Beijing, China. REUTERS/Jason Lee/File Photo


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - SHANGHAI. Tiga perusahaan pengembang China,berencana untuk menjual obligasi di China dengan nilai gabungan mencapai  18 miliar yuan setara US$ 2,83 miliar. Ini menjadi bukti Beijing sedikit mengurangi ketegangan likuiditas di sektor yang saat ini kekurangan uang.

Seperti diketahui, China memperketat pembatasan pembiayaan pada industri real estate awal tahun ini dan memperburuk masalah keuangan di China Evergrande Group dan memicu tekanan likuiditas di seluruh sektor yang dikhawatirkan dapat mengganggu stabilitas ekonomi China.

Adapun, perusahaan yang hendak menerbitkan surat utang antara lain Country Garden Real Estate Group dengan surat utang jangka menengah senilai 5 miliar yuan. Chongqing Longhu Enterprise Development Co, platform utama Longfor Group, berencana menerbitkan utang 3 miliar yuan.

Secara terpisah, pengembang milik negara China Overseas Enterprise Development Group Co bertujuan untuk mengeluarkan tiga tahap utang dengan total 10 miliar yuan.

Baca Juga: China catat 91 kasus lokal Covid-19, tertinggi sejak awal November

“Ada tanda-tanda kehidupan lain di pasar obligasi domestik untuk pengembang. Obligasi korporasi yang diterbitkan oleh perusahaan real estate hampir tiga kali lipat pada November dari bulan sebelumnya, menjadi 37,1 miliar yuan,” ujar pejabat China Securities Journal dikutip dari Reuters, Kamis (2/12).

Bulan lalu, sumber Reuters bilang regulator keuangan telah mengatakan kepada beberapa bank China untuk mengeluarkan lebih banyak pinjaman kepada perusahaan properti untuk pengembangan proyek.

Tetapi pihak berwenang China tidak memberikan sinyal bahwa mereka akan melonggarkan "tiga garis merah" yang merupakan persyaratan keuangan yang diperkenalkan bank sentral tahun lalu yang harus dipenuhi pengembang untuk mendapatkan pinjaman bank baru. 

Analis mengatakan Beijing akan melanjutkan kampanye deleveraging terhadap pengembang meskipun ada perubahan kebijakan baru-baru ini.




TERBARU

[X]
×