Reporter: Rizki Caturini | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - TOKYO. Jepang sedang mendorong industri otomotifnya mengembangkan mobil terbang. Jepang mengajak Uber Technologies Inc. dan Airbus SE dalam tim yang dipimpin Pemerintah Jepang untuk membuat kendaraan terbang yang bisa terealisasi pada dekade selanjutnya.
Kelompok ini, awalnya, direncanakan 21 perusahaan dan organisasi termasuk Boeing Co., NEC Corp, startup yang didukung Toyota Motor Corp bernama Cartivator, ANA Holdings Inc., Japan Arliners dan Yamato Holdings Co. Menurut sebuah pernyataan Kementerian Perdagangan Jepang, delegasi para perusahaan akan berkumpul pada akhir bulan ini untuk memetakan rancangan bisnis.
"Pemerintah Jepang akan memberikan dukungan yang tepat untuk membantu mewujudkan konsep mobil terbang, seperti pembuatan aturan yang dapat diterima industri," ujar pernyataan Kementerian Perdagangan seperti dikutip Bloomberg, kemarin.
Teknologi mobil terbang seperti pada penerbangan, perlu mendapatkan persetujuan dari beberapa regulator yang dapat memakan waktu bertahun-tahun. Itu juga hanya terjadi ketika standar keamanan dipenuhi oleh perusahaan. "Penting bagi pemerintah memimpin dan berkoordinasi dalam menetapkan standar keamanan, kata Yasuo Hashimoto, seorang peneliti di Japan Aviation Management Research.
Menteri Ekonomi Jepang Hiroshige Seko mengatakan kepada wartawan bulan ini bahwa mobil terbang dapat mengurangi kemacetan lalu lintas di perkotaan. Inovasi ini juga bisa membantu transportasi di pulau-pulau terpencil atau daerah pegunungan pada saat bencana, dan dapat digunakan dalam industri pariwisata.
Uber akan menginvestasikan dana sekitar US$ 23 juta selama lima tahun ke depan untuk mengembangkan layanan mobil terbang tersebut. Perusahaan global lainnya yang membayangkan bentuk baru transportasi ini termasuk Volkswagen AG, Daimler AG dan Geely Automobile Holdings Ltd.