kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Perusahaannya menjadi ikon negeri gingseng (2)


Jumat, 12 Juli 2019 / 09:20 WIB
Perusahaannya menjadi ikon negeri gingseng (2)


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tri Adi

Lee Sang-Hyuk sukses membangun banyak start up. Tercatat ada 94 start up yang sudah dimiliki Yello Mobile. Salah satu kunci kesuksesan saat mendanai start up adalah dengan membiarkan perusahaan itu mandiri. Tak perlu intervensi ke start up, lalu harus berani memberikan saham ke pendiri akan membuat bisnis semakin berkembang. Kini Yello Mobile jadi unicorn kedua terbesar di Korea Selatan. Perusahaannya bahkan menjadi ikon di negeri Ginseng.

Lee Sang-Hyuk sukses menjadi miliarder setelah menjalankan bisnis Yello Mobile. Sebelum menjadi miliarder, Lee adalah seorang karyawan di perusahaan swasta.

Namun saat bekerja di Daum Communication, Lee mulai merancang bisnisnya. Daum Communication merupakan portal web paling besar nomor dua di Korea Selatan. Perusahaan ini banyak memberikan penawaran jasa di bidang internet. Mulai dari pembuatan web, email gratis, pesan singkat, forum, e-commerce, hingga media.

Dari Daum Communication, Lee melihat prospek terbentang di bidang internet. Ia pun menyusun siasat agar memiliki perusahaan sendiri. Selang satu tahun kemudian, Lee lantas mendirikan Yello Mobile. Dan, pada Agustus 2012, Lee memiliki usaha sendiri.

Awalnya, perusahaan ini memberikan layanan marketing internet. Namun Lee kembali melihat peluang bahwa bisnis inkubator bagi start up lain lebih menarik dan menjanjikan. Visi dari perusahaan ini adalah berinvestasi dan mempercepat pertumbuhan berbagai start up baru.

Yello mobile sendiri lebih memilih menyuntik dana dan mempercepat pertumbuhan di lima vertikal start up. Mulai dari e-commerce, travel, media, iklan, dan offline to online start up. Lantaran kelima perusahaan vertikal ini, ia nilai memiliki prospek yang lebih cerah.

Namun dalam menjalankan bisnisnya, Lee tidak mengintegrasikan berbagai bisnis start up yang didanainya itu dengan Yello Mobile. Lee justru ingin setiap start up bekerja dan menjaga otonomi dan kemandirian para pendirinya, termasuk menjaga dan mempertahankan budaya perusahaan yang telah dimiliki.




TERBARU

[X]
×