kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.769.000   10.000   0,57%
  • USD/IDR 16.585   15,00   0,09%
  • IDX 6.472   236,74   3,80%
  • KOMPAS100 924   40,02   4,53%
  • LQ45 731   34,12   4,90%
  • ISSI 200   4,82   2,46%
  • IDX30 385   18,89   5,16%
  • IDXHIDIV20 466   22,10   4,98%
  • IDX80 105   4,49   4,47%
  • IDXV30 110   3,87   3,64%
  • IDXQ30 126   5,57   4,61%

Pesan Menyentuh Xi ke Putin: Dunia Kacau, Persahabatan dengan Rusia Akan Bertahan


Rabu, 23 Oktober 2024 / 07:43 WIB
Pesan Menyentuh Xi ke Putin: Dunia Kacau, Persahabatan dengan Rusia Akan Bertahan
ILUSTRASI. Xi Jinping memberi tahu Vladimir Putin bahwa kemitraan strategis Beijing dengan Moskow merupakan kekuatan untuk stabilitas global. Sputnik/Pavel Byrkin/Kremlin via REUTERS


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - KAZAN. Presiden Tiongkok Xi Jinping memberi tahu Presiden Rusia Vladimir Putin bahwa situasi internasional saat ini tengah dilanda kekacauan. 

Akan tetapi, kemitraan strategis Beijing dengan Moskow merupakan kekuatan untuk stabilitas di tengah perubahan paling signifikan yang terlihat dalam satu abad.

Melansir Reuters, Xi dan Putin pada bulan Mei menjanjikan "era baru" kemitraan antara dua pesaing terkuat Amerika Serikat, yang mereka gambarkan sebagai hegemon Perang Dingin yang agresif yang menebar kekacauan di seluruh dunia.

"Saat ini, dunia sedang mengalami perubahan yang tak terlihat dalam seratus tahun, situasi internasional terjalin dengan kekacauan," kata Xi kepada Putin di kota Kazan, Rusia, pada pembukaan KTT BRICS.

Dia menambahkan, "Tetapi saya sangat yakin bahwa persahabatan antara Tiongkok dan Rusia akan terus berlanjut dari generasi ke generasi, dan tanggung jawab negara-negara besar terhadap rakyatnya tidak akan berubah."

Rusia dan China semakin menemukan tujuan geopolitik yang sama.

Baca Juga: Xi Jinping Titahkan Pasukan Rudal China untuk Melakukan Dua Hal Ini

Kedua negara tersebut menggambarkan Barat sebagai negara yang dekaden dan mengalami kemunduran.

Amerika Serikat menganggap China sebagai pesaing terbesarnya dan Rusia sebagai ancaman terbesarnya. Presiden AS Joe Biden mengatakan bahwa demokrasi menghadapi tantangan dari negara-negara otokratis seperti China dan Rusia.

Biden menyebut Xi sebagai "diktator" dan mengatakan Putin adalah "pembunuh" dan bahkan "bajingan gila". Beijing dan Moskow telah menegur Biden atas komentar tersebut.

Putin menyebut Xi sebagai "sahabat karib" dan mengatakan kemitraan dengan China merupakan kekuatan untuk stabilitas di dunia.

"Kerja sama Rusia-China dalam urusan dunia merupakan salah satu faktor utama yang menstabilkan di panggung dunia," kata Putin.

Putin menegaskan, "Kami bermaksud untuk lebih meningkatkan koordinasi di semua platform multilateral guna memastikan keamanan global dan tatanan dunia yang adil." 

Baca Juga: Rusia Melawan! Dorong Pembentukan Tatanan Dunia Baru saat Jadi Tuan Rumah KTT BRICS

Xi mengatakan kerja sama dalam kelompok BRICS adalah platform terpenting bagi solidaritas dan kerja sama antara negara-negara pasar berkembang dan negara-negara berkembang di dunia saat ini. 

Ia mengatakan bahwa BRICS adalah kekuatan utama dalam mendorong terwujudnya multipolaritas global yang setara dan teratur, serta globalisasi ekonomi yang inklusif dan toleran.

Tonton: Pasukan Korea Utara Bantu Putin, Tanda-Tanda Ekonomi Rusia Babak Belur?


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×