Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - BEIJING. Sebuah pesawat patroli Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) terbang melalui Selat Taiwan yang sensitif pada hari Rabu (17/4).
Penerbangan itu terjadi hanya beberapa jam setelah percakapan antara China dan kepala pertahanan AS, di mana Beijing memperingatkan Washington tentang sifat ultra-sensitif dari masalah Taiwan.
China mengklaim kedaulatan atas Taiwan yang diperintah secara demokratis, dan mengatakan pihaknya memiliki yurisdiksi atas selat tersebut. Taiwan dan Amerika Serikat membantah hal itu, dengan mengatakan Selat Taiwan adalah jalur perairan internasional.
Baca Juga: Demi Keamanan, Taiwan Sarankan Presiden Tsai Ing-wen Tak Kunjungi Laut China Selatan
Armada ke-7 Angkatan Laut AS mengatakan pesawat patroli dan pengintaian maritim P-8A Poseidon, yang juga digunakan untuk misi anti-kapal selam, terbang di atas selat di wilayah udara internasional.
“Dengan beroperasi di Selat Taiwan sesuai dengan hukum internasional, Amerika Serikat menjunjung tinggi hak navigasi dan kebebasan semua negara,” katanya dalam sebuah pernyataan.
Transit pesawat di Selat Taiwan menunjukkan komitmen Amerika Serikat terhadap Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka.
Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan bahwa pesawat tersebut terbang ke selatan melalui selat tersebut dan pasukan Taiwan telah memantau situasi namun tidak melihat adanya hal yang aneh.
Baca Juga: Taiwan Hadapi Tekanan Terus Menerus dari China Jelang Pelantikan Presiden Baru
Belum ada reaksi langsung dari Tiongkok.
Terakhir kali Angkatan Laut AS mengumumkan Poseidon telah terbang melalui selat tersebut, pada bulan Desember, militer China mengatakan telah mengirimkan jet tempur untuk memantau dan memperingatkan pesawat tersebut.
Misi Poseidon terbaru ini dilakukan tak lama setelah Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin berbicara dengan Menteri Pertahanan China Dong Jun, ini merupakan pertemuan pertama keduanya dalam lebih dari setahun ketika kedua negara berupaya memulihkan hubungan militer.
Dong mengatakan kepada Austin bahwa masalah Taiwan adalah “inti dari kepentingan inti China dan kepentingan inti Tiongkok sama sekali tidak boleh dirugikan,” menurut pembacaan dari kementeriannya.
Baca Juga: Taiwan Deteksi 8 Balon China di Selat Taiwan
“Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok tidak akan pernah membiarkan aktivitas separatis kemerdekaan Taiwan dan kerjasama serta dukungan eksternal tidak terkendali,” kata Dong yang dikutip oleh media tersebut.
Amerika Serikat adalah pendukung dan pemasok senjata internasional terpenting bagi Taiwan meskipun tidak ada hubungan diplomatik formal, dan masalah ini terus-menerus mengganggu hubungan China-AS.
Kapal dan pesawat militer AS transit di Selat Taiwan yang sempit sebulan sekali.
Baca Juga: China Marah Besar dengan Aksi Provokasi AS di Selat Taiwan
Pemerintah Taiwan menolak klaim kedaulatan Tiongkok dan mengatakan hanya masyarakat pulau tersebut yang dapat menentukan masa depan mereka.
China tidak pernah berhenti menggunakan kekuatan untuk menjadikan Taiwan berada di bawah kendalinya.