Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - BEIJING. Pemerintah China mengumumkan, pesawat pengebom jarak jauh termasuk salah satu di antara pesawat yang unjuk gigi dalam latihan udara baru-baru ini di Laut China Selatan di tengah meningkatnya ketegangan antara Washington dan Beijing mengenai jalur air strategis.
Military Times memberitakan, juru bicara Kementerian Pertahanan China Ren Guoqiang mengatakan, latihan itu termasuk lepas landas dan pendaratan malam hari dan simulasi serangan jarak jauh. Di antara pesawat itu adalah pembom H-6G dan H-6K, pesawat versi upgrade yang lama digunakan dengan Angkatan Udara Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) dan Angkatan Udara Angkatan Laut PLA.
Baca Juga: Hari ini angkatan bersenjata China ulang tahun, berikut mesin perang baru mereka
Ren mengatakan, latihan sebelumnya telah dijadwalkan dan ditujukan untuk meningkatkan kemampuan pilot dalam beroperasi di bawah semua kondisi alam. Tidak jelas apakah bom aktif digunakan dalam aksi latihan ini.
Sebelumnya, AS pada bulan ini untuk pertama kalinya menolak klaim China secara langsung di Laut China Selatan. Kondisi itu membuat Beijing menuduh AS bahwa negara adikuasa itu berusaha menciptakan perselisihan antara China dan negara tetangganya. Seperti diketahui, ada lima negara lain yang juga melakukan klaim di Laut China Selatan.
Baca Juga: 8 prajurit Marinir hilang di laut saat latihan, AL AS lakukan pencarian besar-besaran
AS bersikeras bahwa sengketa maritim antara China dan negara-negara tetangganya bisa diselesaikan secara damai melalui arbitrasi yang didukung oleh AS. Namun dalam sebuah pernyataan, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan Washington sekarang menganggap hampir semua klaim maritim Tiongkok di luar perairannya yang diakui secara internasional merupakan sesuatu hal yang ilegal alias tidak sah.
"Dunia tidak akan membiarkan Beijing memperlakukan Laut China Selatan sebagai kerajaan maritimnya," kata Pompeo seperti yang dilansir Military Times.