Sumber: The New York Times | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sebuah pesawat Turkish Airlines yang dalam perjalanan dari Seattle menuju Istanbul melakukan pendaratan darurat di Bandara Kennedy Internasional di New York pada Rabu pagi setelah pilotnya mengalami keadaan darurat medis yang fatal.
Menurut pernyataan dari pihak maskapai dan otoritas penerbangan federal, insiden ini terjadi secara mendalam dan memicu perhatian luas.
Rincian Kejadian
Pesawat yang terlibat dalam insiden ini adalah Airbus 350, yang lepas landas pada pukul 7:02 malam waktu Pasifik pada Selasa. Menurut data Flight Aware, pilot pesawat, Ilcehin Pehlivan, kehilangan kesadaran selama penerbangan.
Baca Juga: Indonesia AirAsia Buka Rute Langsung Jakarta ke Hong Kong
Meskipun dilakukan upaya untuk membangkitkannya, pilot tersebut tidak berhasil dihidupkan kembali. Keputusan untuk mendarat di J.F.K. diambil setelah sekitar delapan jam terbang, dan pesawat akhirnya mendarat pada pukul 5:57 pagi waktu Eastern.
Ilcehin Pehlivan, yang berusia 59 tahun, dinyatakan meninggal sebelum pesawat mendarat.
Pihak maskapai menyatakan bahwa penyebab kematian pilot belum ditentukan, meskipun mereka menegaskan bahwa Pehlivan telah menjalani pemeriksaan kesehatan secara rutin, termasuk pemeriksaan pada bulan Maret tahun ini, yang menunjukkan tidak ada masalah kesehatan yang ditemukan.
Baca Juga: Kehadiran Maskapai Baru Diharapkan Bisa Mendorong Penurunan Harga Tiket Pesawat
Tindakan Selanjutnya
Setelah pendaratan darurat tersebut, Turkish Airlines mengumumkan bahwa mereka sedang mengatur transportasi alternatif bagi penumpang untuk melanjutkan perjalanan mereka ke Istanbul. Pihak maskapai berusaha memastikan bahwa para penumpang mendapatkan layanan yang diperlukan setelah insiden yang tidak terduga ini.
Federal Aviation Administration (FAA) mengonfirmasi insiden tersebut dalam sebuah pernyataan, menegaskan bahwa “salah satu pilot mengalami keadaan darurat medis.” Namun, untuk pertanyaan lebih lanjut mengenai insiden ini, FAA merujuk kepada pihak maskapai.