Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - GILROY, CALIFORNIA. Tidak seperti jutaan petani Amerika Serikat (AS) lainnya, petani bawang putih mendapat untung dari perang dagang antara AS dengan China. Karena itu mereka mendukung serangan ekonomi terbaru dari Presiden Donald Trump.
Penjualan bawang putih yang ditanam di California kini meningkat setelah puluhan tahun kehilangan pasar karena kalah bersaing dari produk impor asal China yang lebih murah. Penjualan menjadi lebih baik karena bawang putih dari China menghadapi tarif yang lebih tinggi.
"Di dunia yang sempurna, kami senang melihat tarif tetap berlaku selamanya," kata Ken Christopher, Executive Vice President of family owned Christopher Ranch, produsen bawang putih komersial terbesar ketiga di Amerika Serikat.
Petani bawang putih AS diuntungkan karena mereka sangat bergantung pada penjualan domestik. Tarif bawang putih China meningkat dari 10% menjadi 25% pada 9 Mei, ketika AS menaikkan tarif US$ 200 miliar barang-barang China dan memupus harapan kesepakatan perdagangan AS-China bisa segera terselesaikan.
Tercatat, penjualan bawang putih domestik naik 15% pada kuartal terakhir 2018 setelah AS menerapkan tarif 10% pada impor bawang putih Cina di bulan September.