Reporter: Nina Dwiantika, Dessy Rosalina | Editor: Dessy Rosalina
Menjadi pewaris tahta adalah garis tangan Murat Ulker. Miliarder asal Turki ini menjadi orang nomor satu di konglomerasi makanan dan minuman (F&B) terbesar di Turki. Murat adalah CEO Yildiz Holding. Ini adalah grup perusahaan F&B di Turki. Yildiz membawahi sejumlah bidang, seperti produsen biskuit, cokelat, permen, susu, minuman berkarbonasi, es krim, kopi, hingga makanan bayi.
Saat ini, Yıldız membawahi sekitar 65 perusahaan. Salah satu perusahaan Yildiz yang tersohor adalah produsen cokelat Godiva Chocolatier. Tidak hanya jago kandang, Yildiz juga tersohor di peta bisnis dunia. Sejak tahun 2007, Yildiz menjadi eksportir terbesar dari Turki lewat ekspor 160 produk merek dan 2.700 produk ke lebih dari 110 negara di seluruh dunia.
Pendapatan Yildiz dari ekspor mencapai US$ 1,3 miliar. Saat ini Yıldız memiliki 53 pabrik yang tersebar di seluruh penjuru dunia. Pabrik yang bercokol di Turki sebanyak 44. Demi menjaga pangsa pasar, Yıldız menelurkan 100 produk baru saban tahun. Yıldız memiliki lebih dari 500.000 pegawai dan lebih dari 220.000 titik penjualan.
Ayah Murat, yakni Sabri Ulker adalah pendiri Yildiz. Tangan dingin Sabri yang mengembangkan Yildiz hingga sebesar sekarang.
Sabri mendirikan Yildiz pada tahun 1944 di Istanbul, Turki. Produk pertama Yildiz adalah biskuit merek Ulker. Berawal dari biskuit Ulker, Sabri berhasil merambah ke bisnis lain. Sayangnya, pada Juni 2012, Sabri meninggal dunia.
Nah, sebagai pewaris tahta Yildiz, Murat memiliki kekayaan bersih sebesar US$ 3,1 miliar per Maret 2013. Forbes mendaulat pria berusia 54 tahun ini sebagai miliarder terkaya ke-3 di Turki. Selain mewarisi kekayaan Sabri, Murat juga mewarisi perusahaan Yildiz.
Sepak terjang Murat di Yildiz kentara sejak tahun 2000. Kala itu Murat menjabat sebagai Ketua Dewan Eksekutif Ulker Grup, salah satu anak usaha Yildiz. Mengutip situs perusahaan, di tangan Murat, restrukturisasi besar-besaran terjadi di seluruh manajemen Yildiz. Kedatangan Murat disebut-sebut era baru bagi perjalanan bisnis konglomerasi Yildiz.
Di tangan Murat, Yıldız ekspansi besar-besaran. Ambisi Murat adalah menggenjot volume produksi Yildiz. Murat juga merambah bisnis baru di bidang F&B. Misalnya, mendirikan perusahaan permen karet dan bumbu masakan. Pada tahun 2001, Murat mengakuisisi Baycan, perusahaan permen karet di Turki.
Pada tahun yang sama, Murat juga mengakuisisi Camlıca, produsen minuman ringan (soft drink). Aksi Murat tak berhenti di situ, sejumlah akuisisi terus dilakukan Murat di tahun-tahun awal kepemimpinannya. Sebelum menjadi pucuk pimpinan Yildiz, Murat mulai merintis karier dengan bekerja di Continental Baking pada tahun 1982 silam. Ini adalah perusahaan roti asal Amerika Serikat (AS). Di sinilah Murat menimba ilmu bisnis F&B ala barat.
Murat merupakan lulusan Universitas Bogazici dengan jurusan Administrasi Bisnis. Pengalaman perdana Murat di bisnis sang ayah berawal dari tahun 1984. Bagi Murat, sosok Sabri adalah ayah sekaligus mentor bisnis yang memengaruhi gaya kepemimpinan Murat.
Ayah tiga anak ini mengendalikan bisnis perusahaan dengan prinsip yang ayahnya terapkan. Bagi Murat, kerja keras Sabri membangun Yildiz adalah dasar kekuatan Murat untuk mempertahankan kejayaan dan nama besar Yildiz.