Sumber: Yahoo News | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Anak-anak sekolah di dunia sangat terpengaruh pandemi Covid-19. Sebagian siswa telah kembali ke kelas untuk belajar secara tatap muka, akan tetapi masih ada kekhawatiran tentang infeksi virus corona.
Di tengah kondisi ini, ada satu titik terang bagi keluarga yang memiliki anak kecil dan belum memenuhi syarat untuk menerima vaksin Covid-19. Yakni, pejabat kesehatan baru-baru ini mengkonfirmasi bahwa produsen vaksin Pfizer-BioNTech berencana untuk meminta persetujuan suntikan dua dosis untuk digunakan kepada anak-anak antara usia 5 dan 11 dalam beberapa minggu ke depan.
Mengutip Yahoo News, dalam wawancara baru-baru ini dengan publikasi Jerman Der Spiegel, zlem Türeci, MD, kepala dokter BioNTech, mengatakan, pihaknya akan mempresentasikan hasil penelitian terhadap anak-anak berusia 5 hingga 11 tahun kepada pihak berwenang di seluruh dunia dalam beberapa minggu mendatang untuk mendapatkan persetujuan.
Sementara, New York Times melaporkan, Dr. Türeci mengatakan produsen vaksin Pfizer-BioNTech sedang bersiap untuk membuat dosis suntikan yang lebih kecil bagi anak-anak dalam kelompok usia 5 hingga 11 tahun.
Baca Juga: Inilah efek samping 9 vaksin Covid-19 di Indonesia, mulai Sinovac hingga Convidecia
Saat ini, vaksin Pfizer-BioNTech adalah satu-satunya vaksin virus corona yang sepenuhnya disetujui oleh Food and Drug Administration untuk mereka yang berusia 16 tahun ke atas. Vaksin Pfizer-BioNTech tersedia untuk otorisasi penggunaan darurat bagi anak-anak berusia antara 12 dan 15 tahun.
Namun, ini berarti bahwa anak-anak di bawah usia 12 tahun tetap rentan terhadap kemungkinan tertular virus.
Scott Gottlieb, M.D., mantan kepala FDA, mengatakan bahwa vaksin Pfizer-BioNTech dapat disetujui untuk anak-anak antara usia 5 dan 11 di AS pada akhir Oktober.
Gottlieb, yang saat ini menjabat di dewan direksi Pfizer, mengatakan bahwa perusahaan obat tersebut juga akan memiliki data dari uji coba vaksin dengan anak-anak dalam kelompok usia 5 hingga 11 tahun pada akhir September.
Baca Juga: Ada Johnson & Johnson, ini perbandingan efikasi & efek samping vaksin Covid-19