Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Pada saat karyawan Lazada kembali ke kantor setelah libur tahun baru, mereka dapat merasakan ada yang tidak beres karena semua ruang rapat telah dipesan, dengan slot yang saling berurutan.
Beberapa karyawan mendapat undangan pertemuan pada malam sebelumnya, atau hanya beberapa jam sebelum sesi yang menakutkan dimana mereka diberitahu bahwa mereka telah kehilangan pekerjaan.
Menurut penuturan sejumlah karyawan Lazada kepada Channel News Asia, sejumlah orang menangis, terutama pada Rabu (3/1/2024), karena pemecatan itu benar-benar tidak terduga.
Demikianlah tiga karyawan Lazada, yang berbicara kepada CNA tanpa menyebut nama, menggambarkan proses PHK karyawan yang dimulai sejak Rabu pagi di kantor pusat regional raksasa e-commerce tersebut di Singapura.
Mereka menggambarkannya sebagai hal yang tidak adil, tidak jelas, dan membingungkan. Para karyawan juga menambahkan bahwa hal tersebut telah menimbulkan banyak kecemasan dan spekulasi di kalangan rekan-rekan mereka karena kurangnya transparansi.
Baca Juga: Pasar E-Commerce Indonesia Didominasi Asing, Begini Kata Pengamat
CNA memahami bahwa PHK sedang berlangsung. Sebagian besar karyawan Lazada yang didekati CNA menolak berkomentar, dan mengatakan bahwa mereka tidak tahu banyak.
Tiga orang yang setuju untuk diwawancarai memperkirakan bahwa hampir seratus orang telah diberitahu tentang PHK sejauh ini, termasuk rekan kerja yang pernah bekerja atau berinteraksi dengan mereka. Mereka yang terkena dampak berasal dari departemen di seluruh perusahaan.
Beberapa departemen telah mengurangi sebagian besar tenaga kerja mereka. Satu departemen mengurangi stafnya dari sekitar 20 hingga 30 orang menjadi empat atau lima karyawan yang tersisa.
CNA telah mengirimkan pertanyaan berulang kali ke Lazada Singapura tentang langkah efisiensi tersebut, yang beritanya pertama kali dilaporkan oleh The Edge pada hari Rabu.
Konfirmasi Lazada
Seorang juru bicara Lazada mengatakan pada Rabu malam bahwa perusahaan melakukan penyesuaian proaktif untuk mentransformasikan tenaga kerja, untuk lebih memposisikan diri dalam cara kerja yang lebih gesit dan efisien guna memenuhi kebutuhan bisnis masa depan.
“Selama beberapa tahun terakhir, Lazada terus berkembang untuk memastikan kami mempertahankan model pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan,” tambah juru bicara tersebut.
Dia menambahkan, “Transformasi ini mengharuskan kami menilai kembali kebutuhan tenaga kerja dan struktur operasional kami untuk memastikan Lazada berada pada posisi yang lebih baik dalam mempersiapkan masa depan bisnis dan sumber daya manusia kami.”
Baca Juga: Kolaborasi TikTok dan Tokopedia, Begini Prospek GOTO Menurut Pandangan Analis
Pertanyaan mengenai sejauh mana PHK dan alasan dilakukannya pengurangan karyawan ini masih belum terjawab.
Seorang karyawan memperkirakan perusahaan memiliki sekitar 8.000 hingga 10.000 anggota staf di Singapura, termasuk tim logistik.
PHK terjadi di Asia Tenggara
Sementara itu, mengutip CNBC, Lazada yang dimiliki oleh Alibaba memulai gelombang PHK terbarunya pada hari Rabu.
Hal tersebut diungkapkan oleh seorang sumber CNBC yang mengetahui langsung masalah tersebut, menyusul banyaknya laporan media tentang PHK yang terjadi di raksasa e-commerce Asia Tenggara tersebut.
Menurut sumber yang menolak disebutkan namanya karena sifat sensitif dari masalah ini, karyawan di seluruh pasar Asia Tenggara dari semua tingkatan terkena dampaknya.
Jumlah mereka yang terkena dampak bisa mencapai “ratusan”, dan Singapura adalah negara yang paling terkena dampaknya, kata sumber tersebut.
Lazada beroperasi di negara-negara Asia Tenggara yaitu Singapura, Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand, dan Vietnam.
Menurut sumber CNBC, semua fungsi termasuk komersial, ritel, dan pemasaran akan terpengaruh oleh PHK, yang menurut sumber tersebut akan terjadi minggu ini.
Baca Juga: Lazada Berikan Subsidi Promo Hingga 50% bagi Penjual Lokal di Lazada Saat Harbolnas
Beberapa karyawan telah menerima undangan rapat dari perusahaan tetapi belum mendapatkan rinciannya, kata mereka.
Lazada menjadi anak perusahaan Alibaba Group setelah perusahaan raksasa teknologi China ini mengakuisisi kendalinya pada tahun 2016.
Perusahaan ini beroperasi di bawah Alibaba International Digital Commerce Group, yang juga mencakup AliExpress, Trendyol, dan Daraz.