Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
BRAZIL. Bulan Ramadan yang berlangsung selama sebulan penuh diprediksi akan ikut mempengaruhi performa pemain di Piala Dunia 2014.
Seperti diketahui, warga Muslim di seluruh dunia menjalani ibadah puasa mulai Sabtu (28/6) ini. Pada hari ini pula, pertandingan Piala Dunia memasuki tahapan knocked out. Yakni, jika suatu negara kalah dalam satu pertandingan, maka dia harus pulang ke negaranya.
Nah, tentunya para pemain bola muslim yang ikut berkompetisi di Piada Dunia menghadapi pilihan sulit. Sebab, untuk memnuhi kewajiban agama akan berdampak pada performa mereka di dalam pertandingan sepak bola.
Pada waktu Brazil, pemeluk agama Islam yang ingin berpuasa setidaknya harus menahan lapar dan minum selama 13,5 jam per hari.
Dari 16 tim yang tersisa di Piala Dunia, setidaknya ada sejumlah negara yang memiliki pemain muslim. Sebut saja Prancis, NJigeria, Belgia, Swiss, Jerman, dan Nigeria. Kesemua negara memiliki lebih dari satu pemain Muslim dalam tim mereka. Sementara, pemain nasional Algeria seluruhnya merupakan muslim.
Meski demikian, pemain muslim memiliki pilihan. FIFA Chief Medical Officer Jiri Dvorak menyarankan agar pemain Muslim mngajukan izin pengecualian untuk tidak berpuasa pada saat pertandingan berlangsung. Namun, mereka akan menggantikan puasa tersebut di hari yang lain. Dia menyontohkan, pada Olimpiade 2012, tim sepakbola Uni Emirat Arab mendapatkan persetujuan dari lembaga keagamaan tertinggi di negara tersebut untuk tidak berpuasa.
Pemain Jerman yang merupakan keturunan Turki, Mesut Ozil, mengatakan bahwa dirinya tidak akan berpuasa di bulan Ramadan karena dirinya tengah bekerja. Sementara, Juru Bicara tim Swiss menyatakan, tak ada satu pun anggota tim yang berpuasa selama kompetisi berlangsung. (Time)