kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.914   16,00   0,10%
  • IDX 7.199   58,54   0,82%
  • KOMPAS100 1.106   11,37   1,04%
  • LQ45 878   11,64   1,34%
  • ISSI 221   1,06   0,48%
  • IDX30 449   6,23   1,41%
  • IDXHIDIV20 540   5,82   1,09%
  • IDX80 127   1,42   1,13%
  • IDXV30 134   0,44   0,33%
  • IDXQ30 149   1,71   1,16%

Pilpres AS: Apa yang terjadi kalau seandainya kandidat presiden AS meninggal dunia?


Minggu, 04 Oktober 2020 / 17:00 WIB
Pilpres AS: Apa yang terjadi kalau seandainya kandidat presiden AS meninggal dunia?


Sumber: Reuters | Editor: Khomarul Hidayat

3. Apa yang terjadi jika seorang kandidat meninggal sebelum pemungutan suara dari electoral college?

Di bawah sistem electoral college, pemenang pemilu ditentukan dengan mengamankan mayoritas “suara elektoral” yang dialokasikan ke 50 negara bagian dan District of Columbia sebanding dengan populasi mereka.

Para pemilih dari electoral college akan bertemu pada 14 Desember untuk memilih presiden. Pemenang harus menerima setidaknya 270 dari total 538 suara electoral college.

Setiap suara elektoral negara bagian biasanya jatuh ke tangan pemenang suara terbanyak di negara bagian tersebut. Beberapa negara bagian mengizinkan pemilih untuk memilih siapa pun yang mereka pilih, tetapi lebih dari setengah negara bagian mengikat pemilih untuk memberikan suara mereka kepada pemenang.

Baca Juga: Sempat diejek Trump gara-gara masker, Joe Biden beri pesan menohok

Kebanyakan undang-undang negara bagian yang mengikat pemilih tidak memikirkan apa yang harus dilakukan jika seorang kandidat meninggal. Undang-undang di negara bagian Michigan mewajibkan pemilih untuk memilih kandidat pemenang yang muncul di surat suara.

Hukum di negara bagian Indiana, sebaliknya, menyatakan bahwa pemilih harus beralih ke pengganti partai jika kandidat tersebut telah meninggal.

"Dalam kasus kematian seorang kandidat, partai lawan mungkin menantang di pengadilan apakah pemilih yang terikat harus diizinkan untuk memilih pengganti," kata Lara Brown, direktur Sekolah Pascasarjana Manajemen Politik di Universitas George Washington.

“Pertanyaan yang paling menarik adalah, bagaimana Mahkamah Agung menangani kontroversi seperti ini?” imbuhnya.

Tetapi Justin Levitt, seorang profesor di Loyola Law School mengatakan tidak mungkin suatu partai akan mencoba menentang keinginan pemilih jika jelas ada kandidat tertentu yang memenangkan pemilihan.

4. Bagaimana jika seorang pemenang meninggal setelah electoral college memberikan suara, tetapi sebelum Kongres AS telah mengesahkan suara?

Setelah pemungutan suara dari electoral college, Kongres AS masih harus bersidang pada 6 Januari untuk mengesahkan hasil. Jika seorang calon presiden memenangkan mayoritas suara elektoral dan kemudian meninggal, tidak jelas sepenuhnya bagaimana Kongres akan menyelesaikan situasi tersebut.

Amandemen ke-20 Konstitusi mengatakan wakil presiden terpilih menjadi presiden jika presiden terpilih meninggal sebelum Hari Pelantikan. Tapi ini jadi pertanyaan hukum terbuka, apakah seorang kandidat secara resmi menjadi "presiden terpilih" setelah memenangkan suara electoral college, atau hanya setelah Kongres AS mengesahkan penghitungan tersebut.

Baca Juga: Trump positif Covid-19, ini tanggapan Kim Jong Un



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×