kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Playboy kembali ke pasar saham, merger dengan Mountain Crest senilai Rp 5,63 triliun


Kamis, 01 Oktober 2020 / 21:51 WIB
Playboy kembali ke pasar saham, merger dengan Mountain Crest senilai Rp 5,63 triliun
ILUSTRASI. Majalah pria dewasa Playboy memutuskan untuk menampilkan lagi foto-foto wanita tanpa busana.


Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - Playboy Enterprises Inc akan kembali ke pasar saham melalui merger dengan Mountain Crest Acquisition Corp dalam kesepakatan senilai US$ 381 juta atau sekitar Rp 5,63 triliun  menurut pernyataan Playboy pada Kamis (1/10).

Merger dengan Mountain Crest terjadi sembilan tahun, setelah Playboy menjadi perusahaan tertutup dalam kesepakatan US$ 207 juta yang dipimpin oleh mendiang pendirinya Hugh Hefner dan perusahaan ekuitas swasta Rizvi Traverse Management.

Mengutip Reuters, sebagai bagian dari kesepakatan, Mountain Crest akan menjual saham biasa senilai US$ 50 juta kepada investor institusional.

Bulan lalu, Reuters melaporkan rencana Playboy untuk go public.

Setelah proses akuisisi rampung, targetnya pada kuartal pertama 2021, perusahaan gabungan tersebut akan di bawah komando CEO Playboy Ben Kohn dan terdaftar di Nasdaq dengan kode saham PLBY.

Baca Juga: Rumor: Playboy akan kembali ke pasar saham lewat kesepakatan US$ 425 juta

Perusahaan akuisisi bertujuan khusus (SPAC) seperti Mountain Crest menggunakan modal yang mereka peroleh melalui penawaran umum perdana (IPO) untuk membeli perusahaan swasta, biasanya dalam dua tahun. Investor tidak diberi tahu sebelumnya apa yang akan SPAC beli.

Mountain Crest mendulang dana US$ 50 juta dalam penawaran umum perdana awal tahun ini. SPAC telah muncul sebagai rute yang semakin populer ke pasar publik selama IPO pada 2020.

Sejak menjadi perusahaan tertutup, penjualan majalah Playboy semakin menurun. Pandemi Covid-19 menambah tantangannya, membuat Playboy berhenti mencetak majalah andalannya awal tahun ini.

Langkah tersebut mengakhiri hampir tujuh dekade di kios koran yang dimulai pada 1953, dengan edisi debut yang menampilkan aktris Marilyn Monroe.

Playboy telah berkembang di luar bisnis medianya, untuk memperbarui dirinya sebagai merek gaya hidup dan mengincar ekspansi ke kesehatan seksual.

Selanjutnya: Hugh Hefner, pendiri majalah Playboy tutup usia




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×