Reporter: Dyah Megasari, BBC |
TOKYO. Jepang menutup pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) yang dianggap rawan terhadap bencana alam. Ilmuwan setempat menyatakan, PLTN Hamaoka berada di wilayah yang rawan terjadi gempa besar sehingga harus segera ditutup.
Reaktor ditutup beberapa tahun ke depan selama pembangunan dinding baru dekat laut di bangun. Meski ditutup, reaktor akan terus dilengkapi fasilitas keselamatan.
Penutupan ini ternyata menimbulkan kekhawatiran di kalangan industri terhadap pasokan listrik di Jepang. Maklum PLTN Hamaoka selama ini melayani sebagian industri di negara itu.
Pemerintah Jepang memperketat pengawasan terhadap seluruh reaktor nuklir dan meminta agar PLTN ini ditutup setelah krisis nuklir di PLTN Fukushima yang rusak akibat gempa besar dan tsunami bulan Maret.
Nyatanya, di tengah kekhawatiran krisis listrik, warga Jepang justru senang mendengar kabar penutupan ini. "Kami trauma kejadian Fukushima kembali terulang karena di sini gempa terus terjadi. Anda tak akan pernah tahu kapan gempa besar akan kembali terjadi," ujar Miyako Tsukagoshi, warga sekitar PLTN.
Informasi saja, Hamaoka terletak 200 kilometer barat daya Tokyo dan tak jauh dari pesisir pantai.