kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

PM China: Tak boleh ada kasus baru corona yang disembunyikan


Rabu, 25 Maret 2020 / 16:05 WIB
PM China: Tak boleh ada kasus baru corona yang disembunyikan
ILUSTRASI. Presiden China Xi Jinping berkunjung ke Wuhan, China, wilayah yang menjadi awal wabah virus corona.


Sumber: CNN | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - HONG KONG. Perdana Menteri China Li Keqiang mengingatkan para pejabat daerah untuk tidak menyembunyikan kasus virus corona. Peringatan ini disampaikan setelah China melaporkan dalam beberapa hari tidak ada infeksi virus corona yang ditularkan secara lokal.

Seperti dilansir CNN, Li meminta pemerintah daerah untuk mencari kebenaran dari fakta, serta terbuka dan transparan dalam memberikan informasi tentang epidemi corona tersebut.

Baca Juga: Di Korea, penderita darah tinggi dan diabetes yang terinfeksi corona paling berisiko

"Menjadi terbuka dan transparan berarti kasus baru harus dilaporkan setelah ditemukan. Ini adalah apa adanya. Tidak boleh ada penyembunyian dalam pelaporan," katanya kepada para pejabat senior yang ditugasi memerangi virus corona (Covid-19) dalam sebuah pernyataan resmi pemerintah yang diposting, Selasa 924/3).

Perdana Menteri China ini ditunjuk sebagai kepala satuan tugas pemerintah pusat untuk melawan virus corona pada bulan Januari 2020 lalu. Li mengunjungi kota Wuhan, pusat wabah, pada akhir Januari 2020.

Peringatan Li ini tampaknya menjadi bagian dari upaya bersama untuk membangun kembali kepercayaan publik di tengah tuduhan yang terus-menerus bahwa pejabat setempat sengaja meremehkan realitas situasi selama tahap awal wabah corona.

Hal itu juga terjadi ketika China menghadapi peningkatan pengawasan dari luar negeri atas upaya awalnya untuk mencegah penyebaran virus corona setelah pertama kali diidentifikasi di Wuhan pada bulan Desember 2019.

Sejak itu, virus tersebut telah merenggut 3.281 nyawa dan membuat lebih dari 81.000 orang sakit di China. Ini telah membuat ratusan juta orang di China di bawah berbagai penguncian dan menghentikan perekonomian.

Baca Juga: Peneliti China sebut ada potensi puluhan ribu kasus corona tak terdeteksi di Wuhan



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×