kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

PM China: Tak boleh ada kasus baru corona yang disembunyikan


Rabu, 25 Maret 2020 / 16:05 WIB
PM China: Tak boleh ada kasus baru corona yang disembunyikan
ILUSTRASI. Presiden China Xi Jinping berkunjung ke Wuhan, China, wilayah yang menjadi awal wabah virus corona.


Sumber: CNN | Editor: Khomarul Hidayat

Tiga bulan kemudian, bagaimanapun, Cina tampaknya telah mengubah sudut perjuangannya untuk mengatasi wabah tersebut. Kamis pekan lalu, China melaporkan tidak ada kasus transmisi lokal virus corona, dan jumlahnya tetap mendekati nol sejak itu.

Pada hari Rabu, China melonggarkan pembatasan perjalanan di Hubei, dan penguncian di Wuhan akan segera dicabut juga pada 8 April 2020 mendatang.

Li mengatakan, meski masyarakat telah lama menantikan kabar baik tentang tidak adanya lagi infeksi lokal, statistik epidemi harus benar dan akurat. Ia  mendesak pemerintah daerah untuk tidak menyembunyikan atau melaporkan kasus demi mengejar nol kasus.

Baca Juga: Mengapa tingkat kematian akibat corona di Italia paling tinggi?

"Menjadi transparan juga berarti bahwa masyarakat cenderung untuk berjaga-jaga, yang dapat membantu pelaksanaan langkah-langkah pengendalian epidemi dan mencegah rebound dalam kasus," tambah Li.

Pada Selasa (24/3), setelah kasus baru turun menjadi nol selama lima hari berturut-turut, Wuhan melaporkan kasus baru yang dikonfirmasi seorang dokter yang bekerja di Rumah Sakit Umum Hubei.

Komisi Kesehatan Kotamadya Wuhan mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa kemungkinan infeksi silang di dalam rumah sakit itu tidak dapat dikesampingkan.

Ancaman kasus impor yang disebut gelombang kedua kini membayangi di Tiongkok.

Hingga saat ini, virus ini telah menyebar ke 170 negara dan wilayah, menurut angka yang dihimpun oleh Universitas Johns Hopkins, dan menempatkan hampir sepertiga populasi dunia atau sekitar 2,5 miliar orang di bawah pembatasan pergerakan terkait virus corona.

Dengan jumlah infeksi global yang melonjak melewati 423.000, semakin banyak kasus telah diimpor kembali ke China dari luar negeri, banyak dari mereka pelajar dan pekerja Tiongkok yang ingin pulang ke rumah ketika wabah merebak secara global.

Hingga Selasa (24/3), 474 kasus impor telah dilaporkan oleh otoritas Cina, dan kota-kota seperti Beijing dan Shanghai telah memberlakukan aturan karantina yang ketat untuk kedatangan internasional.

Baca Juga: Warning Pentagon: Wabah virus corona di AS akan berlangsung berbulan-bulan




TERBARU

[X]
×