Sumber: Xinhua | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - CORNWALL. Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, jadi salah satu orang yang meragukan kabar yang menyebut bahwa virus corona berasal dari sebuah laboratorium di Wuhan. Secara umum, pemerintah Inggris percaya bahwa virus tersebut murni berasal dari hewan dan menular ke manusia.
Kabar yang menyebut bahwa virus corona berasal dari kebocoran laboratorium di Wuhan kembali menyeruak setelah peneliti AS merilis laporan terbaru. Meskipun demikian, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson justru memiliki pandangan yang berbeda.
Melansir Xinhua, PM Johnson mengatakan bahwa sepertinya Covid-19 tidak berasal dari laboratorium di kota Wuhan di China.
"Saat ini saran yang kami punya adalah bahwa sepertinya penyakit tertentu yang berasal dari zoonosis ini tidak berasal dari laboratorium," ungkap Johnson dalam konferensi pers penutupan KTT G7 di Cornwall, Inggris, hari Sabtu (12/6).
Johnson menyarankan agar saat ini semua pihak lebih fokus pada ancaman yang ditimbulkan dari virus yang telah mendunia sejak awal tahun lalu tersebut.
Sejalan dengan pernyataan sang perdana menteri, Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab mengatakan bahwa Inggris tetap melihat Covid-19 menular dari hewan ke manusia.
Baca Juga: Ada bukti virus corona sudah ada di Amerika sejak Desember 2019
Peneliti AS mendukung teori kebocoran laboratorium
Sebuah laporan tentang asal usul Covid-19 oleh laboratorium nasional pemerintah AS menyimpulkan bahwa hipotesis kebocoran virus dari laboratorium China di Wuhan masuk akal dan perlu diselidiki lebih lanjut, seperti dilaporkan Wall Street Journal.
Studi ini disiapkan pada Mei 2020 oleh Lawrence Livermore National Laboratory di California yang dirujuk oleh Departemen Luar Negeri ketika melakukan penyelidikan tentang asal usul pandemi selama bulan-bulan terakhir pemerintahan Trump, menurut laporan WSJ yang dikutip Reuters.
Baca Juga: Jawab teori asal usul virus corona dari kebocoran lab, ini kata Wanita Kelelawar