Reporter: Sanny Cicilia | Editor: Sanny Cicilia
KUALA LUMPUR. Perdana Menteri Malaysia, Datuk Sri Najib Razak menyatakan, tidak ada bukti kuat bahwa pesawat Malaysia Airlines (MAS) MH370 hilang karena aksi terorisme. Pihak Kerajaan Malaysia tidak akan membuat kesimpulan gegabah tanpa bukti yang kuat.
"Sekarang tidak ada bukti yang kuat (pesawat hilang karena teroris), semua teori masih mengambang. Kita harus mencari semua kemungkinan petunjuk dan harus diselidiki sebelum menyimpulkan," katanya dikutip dari Berita Harian, portal news Malaysia berbahasa Melayu, Minggu (9/3).
Kendati demikian, Razak menyatakan pihak kerajaan akan merevisi semua protokol dan pengamanan yang ada di Lapangan Terbang Antarbangsa Kuala Lumpur (KLIA). Pihaknya akan meningkatkan pengamanan di KLIA jika dibutuhkan.
Sebelumnya, pihak penerbangan sipil Malaysia menyebutkan terdapat dua penumpang pesawat Malaysia nahas yang menggunakan paspor palsu atas nama warga negara Italia dan Austria. Bahkan, keduanya juga diketahui membeli tiket bersama-sama.Atas kejadian itu, Pemangku Menteri Pengangkutan dan Menteri Pertahanan Malaysia, Datuk Seri Hishammudin Hussein sudah berkoordinasi dengan agen-agen anti-teroris di beberapa negara mengenai dua penumpang misterius tersebut.
Hingga Minggu petang, pesawat hilang itu belum juga ditemukan. Informasi terakhir, berdasarkan sinyal radar, pesawat diindikasikan berbalik arah. Tak ada sinyal tanda bahaya yang dikirim pilot kepada menara kontrol. (Willy Widianto)