kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.123.000   1.000   0,05%
  • USD/IDR 16.622   -13,00   -0,08%
  • IDX 8.040   -11,08   -0,14%
  • KOMPAS100 1.118   -5,53   -0,49%
  • LQ45 804   -6,09   -0,75%
  • ISSI 279   0,16   0,06%
  • IDX30 422   -0,76   -0,18%
  • IDXHIDIV20 484   -1,72   -0,35%
  • IDX80 122   -0,75   -0,61%
  • IDXV30 132   -0,23   -0,18%
  • IDXQ30 134   -0,95   -0,70%

PM Meloni Tolak Mengakui Negara Palestina, Kota Besar Italia Dilanda Protes dan Ricuh


Selasa, 23 September 2025 / 02:57 WIB
PM Meloni Tolak Mengakui Negara Palestina, Kota Besar Italia Dilanda Protes dan Ricuh
ILUSTRASI. A chair is thrown as police officers in riot gear gather during a demonstration at Milano Centrale railway station that is part of a nationwide 'Let's Block Everything' protest in solidarity with Gaza, with activists also calling for a halt to arms shipments to Israel, in Milan, Italy September 22, 2025. REUTERS/Claudia Greco


Sumber: Reuters | Editor: Syamsul Azhar

KONTAN.CO.ID - ITALA - Protes menentang serangan Israel di Gaza berujung bentrok dengan polisi di sejumlah kota Italia pada Senin (22/9).  

Di Milan, aparat antihuru-hara menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa di Stasiun Pusat. Beberapa demonstran, yang mengenakan pakaian hitam dan mengibarkan bendera Palestina, melempar kursi ke arah polisi dan memecahkan kaca jendela dengan tongkat.

Sedikitnya 10 orang ditangkap di Milan, sementara sekitar 60 polisi mengalami luka-luka, menurut laporan kantor berita ANSA.

Aksi ini merupakan bagian dari pemogokan nasional yang digelar serikat buruh sebagai bentuk solidaritas terhadap warga Palestina.

Ketegangan juga pecah di pelabuhan Venesia, di mana polisi menggunakan meriam air untuk membubarkan massa. 

Protes serupa terjadi di pelabuhan Genoa, Livorno, dan Trieste, dengan para buruh pelabuhan menolak Italia dijadikan jalur pengiriman senjata dan logistik ke Israel.

Perdana Menteri Giorgia Meloni mengecam keras kerusuhan di Milan.

Baca Juga: Gelombang Dukungan: Satu per Satu Negara Barat Akui Palestina, Apa Dampaknya?

“Ini adalah kekerasan dan perusakan yang tidak ada kaitannya dengan solidaritas, dan tidak akan mengubah nasib warga Gaza sedikit pun. Sebaliknya, kerusakan ini justru akan ditanggung rakyat Italia sendiri,” ujar Meloni di platform X.

Meloni, yang memimpin pemerintahan sayap kanan pro-Israel, juga menegaskan Italia tidak akan mengikuti jejak sejumlah negara Barat lain yang telah mengakui negara Palestina.

Di kota lain, aksi massa juga melumpuhkan aktivitas. Di Bologna, demonstran sempat memblokir jalan tol sebelum dibubarkan dengan meriam air. Di Roma, puluhan ribu orang berunjuk rasa di luar stasiun utama dan memblokir jalan lingkar kota.

Ketegangan juga terjadi di Napoli, ketika kerumunan massa memaksa masuk ke stasiun kereta utama dan sempat menguasai jalur rel hingga mengganggu layanan.

Hampir di seluruh Italia, unjuk rasa menyebabkan sekolah ditutup dan layanan transportasi umum terganggu.

Di Genoa, ratusan orang berkumpul di sekitar pelabuhan sambil mengibarkan bendera Palestina. Ricky, anggota kelompok buruh Autonomous Port Workers' Collective, menyebut rakyat Palestina memberi teladan bagi dunia.

“Rakyat Palestina terus memberi kita pelajaran tentang martabat dan perlawanan. Kami belajar dari mereka, dan berusaha melakukan bagian kami,” ujarnya.

Selanjutnya: Gelombang Dukungan: Satu per Satu Negara Barat Akui Palestina, Apa Dampaknya?




TERBARU
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

[X]
×