Reporter: Dyah Megasari, BBC, Bloomberg |
PARIS. Pemerintah Prancis berusaha meredam kepanikan pasar menyusul pemangkasan peringkat kredit negara dari posisi AAA oleh Standard and Poor. Perdana Menteri Prancis PM Francois Fillon mengungkapkan, pemerintah akan terus mendorong reformasi ekonomi dan pengurangan rasio utang.
"Tidak usah khawatir dengan kemampuan bayar pemerintah terhadap obligasi yang diterbitkan," janjinya. S&P menilai penghematan dan disiplin anggaran saja tidak cukup untuk melawan krisis utang Eropa.
Pemerintah langsung melakukan kampanye komunikasi dan memberi tahu agar masyarakat Prancis tak perlu panik dan khawatir dengan kebijakan pemerintah ke depan. Penghematan akan terus dilakukan namun bukan karena serangan dari lembaga pemeringkat itu.
"Keputusan S&P merupakan peringatan yang tidak boleh didramatisir. Jika ada reaksi lebih dari itu, tak usah dianggap serius," ucapnya tenang. Ia berjanji, Prancis akan mencatatkan surplus yang diinginkan pada 2016.