kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,66   7,16   0.78%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

S&P kemungkinan akan segera turunkan rating Prancis


Sabtu, 14 Januari 2012 / 00:43 WIB
S&P kemungkinan akan segera turunkan rating Prancis
ILUSTRASI. Pekerja menutup logo bertuliskan Bank Syariah Indonesia di Jakarta, Rabu (27/1/2021). ANTARA FOTO/Wahyu Putro A


Reporter: Djumyati Partawidjaja | Editor: Djumyati P.

PARIS. Rumor yang bergulir di Eropa, Standard & Poors’s akan segera memotong rating kredit Prancis untuk pertama kalinya. Menurut berita yang diterbitkan Agence France Presse dari pejabat pemerintah yang tidak disebutkan itu, S&P tidak akan mengubah rating kredit di jerman, Belanda, dan Luxemburg.

Penurunan rating ini dari S&P ini menjadi sinyal bahwa upaya penalangan yang dilakukan para pemimpin Eropa dan berbagai aturan serta restriksi untuk mengatasi krisis utang masih belum cukup mengatasi krisis. Yang pasti penurunan rating kredit ini akan membuat Prancis harus menanggung biaya pinjaman yang lebih besar.

Saat ini yield obligasi dengan tenor 10 tahun Prancis lebih tinggi 133 basis poin dari obligasi Jerman yang mempunyai rating AAA. Penurunan kredit rating Prancis tentunya akan membuat upaya Uni Eropa untuk mengerem krisis dengan membentuk bailout fund menjadi lebih rumit.

The European Financial Stability Facility yang membiayai paket untuk penyelamatan Yunani, Irlandia, dan Portugal dari penjualan obligasi, saat ini masih mengantongi rating kredit AAA. Tapi obligasi The European Financial Stability Facility ini digaransi oleh negara-negara di Uni Eropa yang mempunyai kredit rating tinggi, termasuk Prancis. Jadi pada saat Prancis diturunkan kredit ratingnya, kemungkinan para investor yang membeli obligasi The European Financial Stability Facility akan mencari yield yang lebih tinggi.

Nicolas Sarkozy Presiden Prancis sudah berusaha minimalisasi dampak potensi penurunan rating ini. Sarkozy menyebut isu ini tak mungkin bisa terjadi alam interview-nya dengan Le Monde 12 Desember, 3 hari setelah Brussels Summit.

“Kalau saja perusahaan rating menariknya, kita akan menghadapi situasi itu dengan tenang dan dingin,” tutur Sarkozy kepada surat kabar Prancis itu. “Apa yang penting adalah kredibilitas dan kebijakan ekonomi serta strategi kita untuk mengurangi belanja,” tambahnya.

S&P pertama kali menempatkan rating 15 negara di Eropa, termasuk AAA untuk Jerman dan Prancis dalam review untuk diturunkan pada 5 Desember tahun lalu. S&P menunda penurunan rating karena ingin menunggu solusi yang dikeluarkan dari pertemuan puncak para pemimpin Eropa.

Moody’s Investor Service pada 12 Desember juga mengatakan akan melakukan review rating kredit semua negara-negara di Eropa kalau pertemuan puncak gagal menghasilkan kebijakan yang jelas untuk bisa mengakhiri krisis utang.

Sementara Fitch Ratings pada 16 Desember menurunkan outlook Prancis dan semua negara di kawasan Eropa dalam review kemungkinan diturunkan ratingnya. Tapi pada 10 Januari lalu Fitch memberikan Prancis sedikit napas lega karena sempat mengatakan kelihatannya tidak akan memotong rating Prancis tahun ini.




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×