kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.606.000   15.000   0,94%
  • USD/IDR 16.290   50,00   0,31%
  • IDX 7.257   75,31   1,05%
  • KOMPAS100 1.072   13,85   1,31%
  • LQ45 846   11,73   1,41%
  • ISSI 216   3,00   1,41%
  • IDX30 435   5,37   1,25%
  • IDXHIDIV20 520   7,40   1,44%
  • IDX80 122   1,62   1,34%
  • IDXV30 124   0,62   0,50%
  • IDXQ30 143   2,07   1,47%

PM Sementara Bangladesh Janji Akan Lindungi Rohingya


Senin, 19 Agustus 2024 / 13:25 WIB
PM Sementara Bangladesh Janji Akan Lindungi Rohingya
ILUSTRASI. Peraih Nobel Muhammad Yunus, yang direkomendasikan oleh para pemimpin mahasiswa Bangladesh sebagai kepala pemerintahan sementara di Bangladesh, tiba di Bandara Internasional Hazarat Shahjalal, di Dhaka, Bangladesh, 8 Agustus 2024. REUTERS/Mohammad Ponir Hossain


Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - Perdana Menteri Sementara Bangladesh, Muhammad Yunus, menjadikan pemberian perlindungan kepada warga Rohingya sebagai salah satu prioritas kebijakannya.

Yunus menyampaikan pidato kebijakan besar pertamanya pada hari Minggu (18/8) di depan para diplomat dan perwakilan PBB.

Yunus berjanji, pemerintahannya 
akan terus mendukung jutaan lebih warga Rohingya yang berlindung di Bangladesh.

Baca Juga: Peraih Nobel Muhammad Yunus Tiba di Bangladesh untuk Memimpin Pemerintahan Sementara

"Kita membutuhkan upaya berkelanjutan dari komunitas internasional untuk operasi kemanusiaan Rohingya dan pemulangan mereka ke tanah air mereka, Myanmar, dengan aman, bermartabat, dan hak penuh," kaya Yunus, dikutip Al Jazeera.

Sekitar satu juta warga Rohingya saat ini masih bermukim di Bangladesh. Kebanyakan dari mereka melarikan diri dari Myanmar pada tahun 2017.

Tindakan keras militer Myanmar terhadap penduduk Rohingya itu sampai saat ini masih menjadi subjek penyelidikan genosida oleh pengadilan PBB.

Awal bulan ini, badan amal medis Doctors Without Borders, mengatakan bahwa semakin banyak warga Rohingya yang tiba di Bangladesh dari Myanmar dengan kondisi cedera akibat perang. Lebih dari 40% korban luka adalah perempuan dan anak-anak.

Baca Juga: 200 Orang Rohingya Tewas dalam Serangan Drone di Myanmar

Selain masalah Rohingya, Yunus juga akan berusaha menjaga ritme industri tekstil Bangladesh yang sempat tersendat akibat kerusuhan.

"Kami tidak akan menoleransi upaya apa pun yang mengganggu rantai pasokan pakaian global, di mana kami adalah pemain kuncinya," kata Yunus.

Sebanyak 3.500 pabrik garmen di Bangladesh menyumbang sekitar 85% dari US$ 55 miliar ekspor tahunannya.

Yunus merupakan seorang ekonom dan pemenang Hadiah Nobel Perdamaian. Dirinya kembali dari Eropa bulan ini setelah ia dipilih oleh Presiden Mohammed Shahabuddin untuk memimpin pemerintahan sementara.



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×