Reporter: Adi Wikanto | Editor: Adi Wikanto
Cara Menurunkan Berat Badan- Jakarta. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menemukan banyak aparat pemerintah baik sipil maupun militer yang menderita obesitas. Untuk menurunkan berat badan, jangan hanya dengan olahraga. Pilihlah waktu olahraga yang tepat agar efektif menurunkan berat badan.
Obesitas adalah penumpukan lemak yang berlebihan akibat ketidak-seimbangan asupan energi (energy intake) dengan energi yang digunakan. Obesitas harus diwaspadai karena bisa mengundang banyak gangguan kesehatan, salah satunya penyakit jantung.
Diberitakan Kompas.com, Kemkes baru-baru ini merilis Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 yang berisi data dasar dan informasi kesehatan berbasis komunitas. Berdasarkan hasil survei itu, pegawai negeri sipil (PNS), anggota polisi dan TNI serta pegawai pegawai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) atau Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) termasuk profesi dengan tingkat prevalensi obesitas tertinggi di Indonesia.
Survei ini merupakan hasil wawancara, pengukuran, dan pemeriksaan di 38 provinsi Indonesia sepanjang 2023. SKI juga menggunakan sampel representatif sebanyak 315.646 rumah tangga yang terdiri dari 877.531 anggota rumah tangga dan 34.065 blok sensus.
Hasilnya, orang Indonesia yang bekerja sebagai PNS, TNI, Polri, dan pegawai BUMN/BUMD dinyatakan sebagai penderita obesitas tertinggi di antara pekerjaan lain di Indonesia.
Profesi penderita obesitas terbanyak
Kemenkes mendefinisikan orang-orang dewasa mengalami obesitas sentral atau obesitas abdominal, jika memiliki kumpulan lemak abdominal berlebihan pada area abdomen atau perut.
Penduduk dewasa berusia kurang dari atau sama dengan 15 tahun dinyatakan mengalami obesitas sentral jika memiliki lingkar perut dengan ukuran berikut:
- Laki-laki: > 90 cm
- Perempuan: > 80 cm
Kemenkes kemudian menilai status gizi penduduk di atas 18 tahun dalam bentuk indeks massa tubuh (IMT). Indikator ini didasarkan pada pengukuran berat badan dan tinggi badan. Hasilnya, 32 persen orang yang bekerja sebagai PNS, TNI, Polri, dan pegawai BUMN/BUMD menderita obesitas.
Berdasarkan jenis kelamin, laki-laki yang bekerja menjadi PNS, TNI, Polri, dan pegawai BUMN/BUMD menjadi penderita obesitas terbanyak, dibandingkan laki-laki dari profesi lain, yakni mencapai 29,3 persen.
Sementara, ada 36,1 persen perempuan PNS, TNI, Polri, dan pegawai BUMN/BUMD yang obesitas. Ini menempatkan profesi tersebut berada pada posisi kedua terbanyak setelah wiraswasta perempuan dengan 38 persen.
Berikut daftar persentase prevalensi penderita obesitas di Indonesia, berdasarkan profesinya menurut survei Kemenkes:
- PNS/TNI/Polri/BUMN/BUMD (32,0 persen)
- Lainnya (26,9 persen)
- Wiraswasta (24,9 persen)
- Pegawai swasta (23,6 persen)
- Buruh/sopir/pembantu tua (16,1 persen)
- Nelayan (15,4 persen)
- Petani/buruh tani (13,7 persen)
Baca Juga: Banyak PNS, Polisi, TNI Obesitas, Ini Pilihan Gerakan Untuk Menurunkan Berat Badan
Waktu olahraga yang tepat untuk menurunkan berat badan
Olahraga untuk menurunkan berat badan tidak boleh dilakukan pada waktu sembarangan. Nyatanya, ada waktu tertentu yang tepat untuk olahraga menurunkan berat badan.
Diberitakan Kompas.com, laman Eating Well menyebutkan waktu olahraga untuk menurunkan berat badan adalah pagi hari, yakni pada pukul 7-9 pagi. Studi menunjukkan, olahraga di pagi hari terbukti mampu meningkatkan metabolisme tubuh sepanjang hari.
Akibatnya, tubuh akan membakar lebih banyak kalori selama dan setelah berolahraga. Metabolisme adalah proses saat tubuh akan mengubah makanan menjadi energi. Dengan adanya peningkatan metabolisme tubuh, maka penurunan berat badan akan lebih mudah terjadi.
Selain meningkatkan metabolisme tubuh, olahraga di pagi hari juga mampu membakar lemak berlebih dalam tubuh. Hal ini karena pada saat Anda berolahraga di pagi hari, perut dalam keadaan kosong sehingga simpanan lemak akan terbakar. Hal ini menjadi cara terbaik untuk menurunkan berat badan.
Profesor di Departemen Olahraga dan Ilmu Olahraga di University of North Carolina Chapel Hill, Anthony Hackney mengatakan, pada pagi hari hormon akan memengaruhi metabolisme lemak dengan lebih baik. "Secara alamiah, manusia memiliki kadar kortisol dan hormon pertumbuhan yang tinggi di pagi hari. Keduanya terlibat dalam metabolisme sehingga Anda akan mengambil lebih banyak energi dari cadangan lemak,” kata Hackney, dilansir dari Time.
Hal ini berpotensi membantu menurunkan berat badan. Penelitian juga menunjukkan bahwa orang yang berolahraga di pagi hari memiliki nafsu makan yang lebih sedikit sepanjang hari. Penurunan nafsu makan tentu saja sangat dapat membantu menurunkan berat badan. Manfaat yang sama juga akan diperoleh ketika Anda berolahraga sebelum pukul 7 pagi.
Penelitian yang diterbitkan di Journal of Physiology menemukan, berolahraga lebih pagi membantu tubuh untuk tidur lebih awal. Dengan begitu, Anda akan terhindar dari kebiasaan begadang dan mendapat waktu istirahat yang cukup untuk bangun keesokan harinya dengan bugar.
Itulah waktu olahraga yang tepat untuk menurunkan berat badan.
Baca Juga: Gerakan Untuk Membakar Lemak Perut, Kemenkes Sebut Banyak ASN Obesitas